Lihat ke Halaman Asli

Gustaaf Kusno

TERVERIFIKASI

Kiat untuk Menge'cup' Pertama

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

[caption id="attachment_125053" align="aligncenter" width="733" caption="cup atau kecup?"][/caption]

Judul tulisan di atas bukan akan membahas soal trik untuk kissing yang pertama, sekalipun gambar yang menyertainya menyiratkan ke arah sana. ‘Cup’ yang disebutkan di sini adalah istilah bahasa pasar untuk menguasai sesuatu benda atau barang, mendahului dari orang-orang lain, sehingga kita memegang ‘hak milik’ atas benda tersebut. Benda ini tentu sangat favorit diperebutkan orang, sehingga dengan mengucapkan cup, kita memproklamirkan kepada semuanya bahwa benda tersebut ‘sudah ada yang punya’ dan secara etika dilarang untuk diambil lagi. Contohnya, kita menge’cup’ kursi yang paling strategis pada pertunjukan musik atau pertandingan sepakbola, sehingga kursi ini tidak akan diduduki orang lain. Atau kalau pada sebuah piring tertinggal hanya sepotong martabak satu-satunya, seorang anak biasanya akan mengatakan ‘cup’ supaya teman-temannya tidak mencomot martabak ini, sekali pun belum diambil orang.

‘Hukum tidak tertulis’ mengecup sesuatu barang ini nampaknya sangat universal dilakukan di dunia. Dalam bahasa Inggris dia dinamakan call dibs. Kalimat I call dibs ini dipakai secara umum di Amerika, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Mesir diantara anggota keluarga dan sahabat. Diantara anak muda bilamana menjumpai seorang gadis cantik atau pemuda ganteng, maka mereka akan beradu cepat mengatakan I call dibs, sehingga memperoleh ‘hak paten’ untuk menyapa gadis/pemuda itu pertama kali. Yang lainnya harus berpuas diri menunggu giliran sampai si pengucap call dibs tadi sudah puas mengobrol dengan sang idola tadi.

[caption id="attachment_125054" align="aligncenter" width="563" caption="call shotgun"][/caption]

Benda favorit lainnya yang selalu diperebutkan adalah tempat duduk mobil di sebelah pengemudi (front passenger seat). Ya kursi di depan ini selalu diperebutkan karena paling nyaman tidak menyebabkan orang mabuk darat. Ada istilah khas untuk mengungkapkannya di Amerika, yaitu call shotgun. Lho, apa kaitannya dengan shotgun (senapan tembak)? Konon di zaman dahulu, pada waktu orang bepergian masih menggunakan kereta kuda (stagecoach), maka penumpang yang duduk di samping kusir kereta ini selalu memanggul senjata laras panjang (shotgun) untuk mengamankan diri dari serangan bandit dan perampok. Dewasa ini di antara anak-anak yang akan bepergian sekeluarga dengan mobil, akan saling berlomba mengucapkan shotgun untuk memperebutkan tempat duduk di sebelah supir ini. Di negara Inggris istilah yang lebih umum dipakai adalah call bagsy (dari kata bag). Jadi ada ungkapan ‘bagsy the front seat, bagsy the sofa, bagsy the remote control’ dan sebagainya. Variasi dari kata ini adalah bags, bagsie, begsie, bugsy.

Yang menarik di negara tetangga Malaysia dan Singapura, istilah yang dipakai hampir sama dengan bahasa kita yaitu choup atau chop. Di Amerika Serikat malahan sudah ada bahasa gaulnya untuk menggantikan istilah call dibs yang sudah dianggap agak usang yaitu call fives. Misalnya pada saat sedang duduk menyaksikan pertandingan sepak bola, tiba-tiba kita ingin buang air kecil. Supaya tempat duduk kita tidak diserobot orang lain, maka kita akan mengatakan ‘five!’. Maksudnya, kita akan pergi lima menit saja dan kursi yang bersangkutan masih menjadi milik kita. Jadi kalau seandainya sehabis pipis ternyata kursi kita sudah diduduki orang, kita bisa mengatakan I called five, dan si perebut kursi kita pun akan mengangkat pantat mengembalikan tempat duduk itu kepada kita.

Di kota-kota besar AS seperti Boston, Chicago dan Pittsburg, kata dibs ini juga dipakai untuk tempat parkir yang sudah dibersihkan dari salju pada musim dingin (winter). Supaya tempat parkir ini tidak dimasuki oleh mobil orang lain, maka di sekitar tempat parkir ini ditempatkan pot bunga besar, kursi atau keranjang binatu. Nampaknya mirip juga dengan ’cup’ yang dilakukan oleh tukang parkir di negara kita yang memasang papan pengumuman dari tiang kayu portable. Cuma bedanya, ’cup’ yang dilakukan si tukang parkir ini bukan untuk mobil pribadinya, melainkan untuk mobil orang lain dengan imbalan sejumlah uang.

Ya, ini barangkali berguna sebagai pengetahuan bagi mereka yang akan bermukim di Amerika atau Kanada sehingga tidak akan terlongo-longo, bila ada yang mengatakan shotgun pada saat kita akan memasuki mobil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline