[caption id="attachment_325500" align="aligncenter" width="594" caption="(ilust kompas.com)"][/caption]
Kebetulan minggu ini, saya mendapat “masukan” yang bagus tentang “handicap” penulisan istilah Inggris pada media online, yang (juga kebetulan saja) tersua pada kompas.com. Ada dua “kasus” blunder penulisan istilah bahasa Inggris yang ingin saya kemukakan, satu dari keduanya adalah temuan dari sahabat FB mas Gerry Soetanto.
Kita cermati pada foto berita yang di-screenshot dari kompas.com yang bertajuk “Pasien Makin Pintar, Dokter Harus Lebih “Update”. Secara singkat tulisan ini membahas kepiawaian pasien mencari rujukan kesehatan di internet, sehingga para dokter dituntut untuk terus meningkatkan/memutakhirkan pengetahuan medisnya, sehingga bilamana mendapat pertanyaan dari pasien tidak akan “ketinggalan kereta”. Sudah tepatkah pemakaian kata “update” pada judul di atas? Di sinilah, saya ingin menunjukkan betapa “lemahnya” kita untuk memilah mana kata kerja (verb), mana kata benda (noun), mana kata sifat (adjective), mana kata keterangan (adverb) dan sebagainya.
Kata “update” bilamana kita rujuk pada kamus akan terlihat bahwa dia termasuk kata kerja (verb) dan kata benda (noun). Di judul berita di atas “dokter harus lebih “update”, jelas ini dia berfungsi sebagai kata sifat (adjective), sehingga kesimpulannya telah terjadi kesalahan penggunaan (misuse). Lantas apa adjective yang tepat untuk itu? Jawabnya adalah “up-to-date”. Jadi judul di atas seharusnya ditulis dengan ““Pasien Makin Pintar, Dokter Harus Lebih “Up-to-date”.
[caption id="attachment_325501" align="aligncenter" width="500" caption="(ilust kompas.com)"]
[/caption]
Blunder yang serupa juga bisa saya contohkan pada tulisan tentang kasus pelanggaran HAM oleh Prabowo yang sampai sekarang masih menjadi catatan badan internasional (saya tak hendak membahas materi beritanya). Pada salah satu paragraf tertulis sebagai berikut: Oleh karena tindakan penculikan dikenakan perinsip hostis humanis generis (musuh umat manusia), maka yang bersangkutan tidak bisa dilindungi di negara mana pun (no save heaven), sehingga terduga bisa ditangkap dan diadili di negara mana pun di dunia,” ujar Natalius. Ada dua kesalahan penulisan di sini, namun saya akan uraikan terlebih dahulu soal kata “save”. Di kamus, akan terlihat bahwa kata “save” bisa berfungsi sebagai kata kerja (verb) dan kata benda (noun). Sedangkan pada istilah (yang salah) “no save heaven” jelas dia merupakan kata sifat (adjective). Dan kata sifat (adjective)nya adalah “safe”.
Itu yang pertama. Yang kedua, istilah “heaven” tersebut. Yang benar adalah penulisan “haven” yang menurut kamus Collins adalah “a place of safety or sanctuary, shelter” (tempat berlindung, suaka). Jadi kata “haven” ini bisa dipakai untuk satwa (perlindungan satwa) maupun orang (misalnya pelaku kejahatan, politisi bermasalah yang berlindung di negara lain). Anda tentu bisa melihat bahwa kata “heaven” (surga) dan “haven” (suaka) adalah dua istilah yang sama sekali berbeda. Dengan demikian penulisan yang benar adalah “no safe haven”.
Selama kita kurang peka dengan verb, noun, adjective, adverb, preposition dsb dalam bahasa Inggris ini, maka blunder semacam ini akan tetap kita jumpai di media massa di masa mendatang. Contoh lain yang sering tertukar-tukar, misalnya antara life dan live, antara lose, lost, loose, antara close dan closed dan sebagainya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H