Lihat ke Halaman Asli

Gustaaf Kusno

TERVERIFIKASI

Lagu Anak Kita yang Merupakan Plagiat

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap dari kita pasti pernah menyanyikan lagu ini di saat duduk di bangku TK, yaitu “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki”. Lagu ini biasanya dinyanyikan bersama-sama disertai dengan gerakan tangan menyentuh bagian tubuh yang disebutkan dalam liriknya. Lagu ini bisa dinyanyikan beberapa kali dengan bagian tertentu dari baitnya tidak diucapkan, tetapi hanya disenandungkan (dengan suara “mmm”) dan semakin lama temponya semakin cepat yang berarti gerakan tangan kita juga harus semakin cepat. Untuk mengingatkan Anda, inilah lirik dari lagu tersebut: Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki./Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki./Mata, telinga, mulut, hidung dan pipi./Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki.

Lagu anak asli Indonesiakah ini? Ternyata bukan. Lagu ini meniru, baik melodi maupun isi liriknya, dari lagu anak Belanda (kinderliedje) yaitu “Hoofd, schouders, knie en teen” Bunyi liriknya adalah sebagai berikut:

Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen
Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen
Oren, ogen, puntje van je neus
Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen.

(hoofd = kepala, schouders = pundak, knie = lutut, teen = jari kaki, oren = telinga, ogen = mata, puntje van je neus = ujung hidung). Lagu anak Belanda ini ternyata juga mencontek dari lagu tradisional Amerika yang berjudul “There Is A Tavern In The Town” yang pertama kali dinyanyikan pada tahun 1883. Lagu ini asal mulanya merupakan tembang sekolah (college anthem) dari Trinity University College. Setelahnya, dia menjadi lagu anak yang dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “Head, Shoulders, Knees And Toes”. Lagu anak ini merambah ke negara-negara Eropa dan di Perancis misalnya, dinamakan dengan “Tête, épaules, genoux et pieds” dengan lirik sebagai berikut:

Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds,
Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds,
J'ai un nez, deux yeux, deux oreilles et une bouche,
Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds.

Inilah yang dinamakan dengan contrafact. Masih ada satu lagi lagu anak kita yang merupakan contrafact dari lagu anak Belanda yaitu “A-B-C-D-F-G”. Di saat kita masih bersekolah SD pasti pernah menyanyikan lagu ini. Dalam bahasa Belanda lirik lagunya berbunyi sebagai berikut: 'Abcdefg, hijklmnop, qrstuvw, xyz doen ook nog mee, abc tot xyz, dat zijn de letters van het alfabet'. Namun kalau kita telusuri lebih jauh, lagu anak Belanda ini aslinya bernama “Altijd is Kortjakje ziek” (Kortjakje selalu sakit), menggambarkan gadis kecil bernama Kortjakje yang selalu sakit sepanjang minggu, kecuali hari Minggu dia selalu sehat. Lagu anak Belanda ini ternyata merupakan contrafact dari lagu anak Perancis berjudul Ah! vous dirai-je, maman yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1761. Setelah diadopsi dalam berbagai bahasa dunia, lagu ini mempunyai judul dan tema yang beragam, seperti di AS menjadi “Twinkle Twinkle Little Star”, di Jerman menjadi “'Morgen kommt der Weihnachtsmann”, di Spanyol menjadi “'Campanita del lugar” dan sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline