Lihat ke Halaman Asli

Jualan Perubahan dengan Kampanye Hitam - Pilkada Walikota Depok

Diperbarui: 25 Oktober 2015   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="jual perubahan kok pake kampanye hitam"][/caption]

Kampanye hitam untuk perubahan?

Kampanye hitam masih terus terjadi di pilkada depok. Dari yang ringan sampai ke hal-hal yang menyentuh fitnah dan bisa berpotensi berlanjut ke ranah hukum. Dan permasalahan hanya berputar-putar di hal itu-itu saja yaitu tentang pks. Padahal kali ini pilkada tidak ada sangkut pautnya dengan pks meski pks partai pengusung karena baik idris abdul shomad maupun pradi supriatna - pasangan calon nomer 2 sama-sama bukan orang pks.

Ntah kenapa mereka begitu benci dengan pks , seakan-akan hidup mereka dirampas oleh pks. Padahal dari pandangan netral , 10th kota depok dibawah nurmahmudi banyak perkembangan. Kalaupun ada kekurangan disana sini adalah hal yang wajar terlebih bukan substansial. Secara logika , bagaimanapun seorang NMI selalu pingin menciptakan nama harum dimasa pemerintahannya.

Yang disayangkan , kampanye hitam hanya dilakukan oleh satu belah pihak dan pihak nomer 2 yang menjadi objek serangan cenderung diam dan tidak menanggapi. Cerdas memang dengan tidak merespon semua itu dan memang orang-orang menjadi simpati ke pihak nomer 2 dibandingkan pelaku kampanye hitam. Apalagi pihak penyerang menjual slogan "PERUBAHAN" yang sebenarnya terkikis nilainya oleh cara-cara yang tidak simpatik tersebut.

Melihat gencarnya serangan dan bervariasinya serangan serta beberapa kali media pasangan calon turut menabuh gendang serangan yang seirima. Hal tersebut mudah disimpulkan bahwa semua itu adalah sebuah keputusan tim sukses untuk melakukan serangan. Terlebih banyak sekali bukti-bukti otentik yang mempelihatkan bahwa pihak-pihak peluncur serangan begitu dengan dengan pasangan calon.

ANTI KLIMAKS - ANTI TESIS

Begitu bertubi-tubinya serangan kampanye hitam seakan-akan menjadi anti klimak dari gencarnya teriakan slogan perubahan. Permainan yang tidak cantik melalui kampanye hitam agar menimbulkan pembenaran atas perlunya perubahan , malah menjadi anti tesis dari tujuan serangan itu sendiri.

Orang-orang menjadi muak dan sinis dengan slogan perubahan. Orang menjadi antipati dengan slogan perubahan. Karena hal tersebut tak bedanya dengan seseorang mengharap terjadinya perubahan tapi dengan membawa semua pedang yang terhunus. Secara psikologi massa , masyarakat menjadi takut ketika kegarangan itu dimunculkan. Dan dibawah sadar mereka akan terprovokasi untuk menolak "paksaan" agar orang mau menerima "perubahan".

Hal sebaliknya , mereka akan simpatik kepada pasangan nomer 2 , idris pradi karena berada di posisi pihak yang terdzolimi. Dan serangan kampanye hitam tersebut merupakan kampanye gratis buat mereka dan membuat tingkat popularitasnya tidak terkejar.

Sangat disayangkan memang , kenapa jualan slogan perubahan harus dengan kampanye hitam.
Apakah tidak ada cara lain yang lebih beretika? #mikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline