Lihat ke Halaman Asli

Gus Ros

(ingin jadi) Penulis

Menghadapi Istri yang Ngambek Saat LDM

Diperbarui: 5 Desember 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Istri Ngambek (Sumber: Dok.Pribadi hasil dari AI )

Menjalani Long Distance Marriage (LDM) adalah tantangan emosional yang besar bagi suami dan istri. Komunikasi yang awalnya sepele bisa menjadi sebuah perselisihan suami istri yang berujung ngambeknya sang istri. Ketika istri ngambek dan menolak berkomunikasi, situasi ini bisa menimbulkan tekanan psikologis bagi suami. Lalu bagaimana seorang suami menyikapinya? Berikut beberapa langkah yang dapat diambil seorang suami dalam menghadapi istri yang sedang ngambek.

1. Memahami Emosi Istri 

Kesabaran adalah elemen utama dalam menghadapi tekanan emosional. Allah berfirman:

"Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya kesabaranmu itu hanyalah dengan pertolongan Allah."
(QS. An-Nahl: 127)

Suami perlu memahami bahwa istri mungkin sedang mengalami gejolak emosi akibat jarak yang memisahkan, rasa kesepian, atau kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi. Alih-alih memendam frustrasi, suami dapat mencoba melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk melatih kesabaran dan berempati terhadap perasaan pasangan. Dalam posisi ini seorang suami dituntut lebih kuat untuk bersabar.

2. Memberi Ruang kepada Istri

Dalam psikologi Islam, hubungan rumah tangga harus dibangun dengan komunikasi yang lembut dan penuh cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Ketika istri sedang ngambek, beri ruang baginya untuk menenangkan diri. Namun, pastikan suami tetap menunjukkan perhatian melalui cara-cara sederhana, seperti: mengirim pesan yang berisi doa atau ungkapan cinta dan memberikan waktu tanpa memaksakan komunikasi langsung.

Menunggu dengan ikhlas adalah wujud penghormatan terhadap proses emosi istri. Rasulullah SAW sendiri pernah menghadapi situasi serupa dan memberikan ruang kepada istrinya tanpa memutus kasih sayang.

Hal tersebut tergambar dalam sebuah kisah yang menceritakan kecemburuan istri Nabi Muhammad SAW, terdapat pada hadis riwayat Ibnu Majah pada kitab Sunan Ibnu Majah yang artinya :

"Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Humaid dari Anas ia berkata; Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di tempat istrinya. Lalu salah seorang Ummahatul Mukminin mengirimkan hidangan berisi makanan. Maka isteri Nabi yang beliau saat itu sedang berada dirumahnya memukul piring yang berisi makanan, maka beliau pun segera mengumpulkan makanan yang tercecer ke dalam piring, lalu beliau bersabda: "Ibu kalian rupanya sedang terbakar cemburu." Kemudian beliau menahan sang khadim (pembantu) hingga didatangkan piring yang berasal dari rumah isteri yang beliau pergunakan untuk bermukim. Lalu beliau menyerahkan piring yang bagus kepada isteri yang piringnya pecah, dan membiarkan piring yang pecah di rumah isteri yang telah memecahkannya." (HR. Ibnu Majah)

Dari hadis yang diceritakan diatas, Rasulullah bersikap tenang atas rasa cemburu yang dialami oleh Aisyah yang artinya memberikan ruang kepada istrinya untuk menenangkan diri. Betapa arif dan bijaksana Rasulullah tatkala itu hanya diam dan memunguti makanan yang terjatuh, sambil bercanda kepada tamunya, "makanlah, sesungguhnya ibu kalian ini (Aisyah) sedang dilanda cemburu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline