Lihat ke Halaman Asli

Agus Rodani

Seorang ASN yang selalu merindukan kampung halaman

Renunganku Menjelang Bulan Ramadhan Tiba

Diperbarui: 14 Maret 2023   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Alhamdulillah sebentar lagi bulan Ramadhan tiba. Bulan yang penuh rahmah dan ampunan yang selalu didamba kehadirannya oleh seluruh umat islam di dunia. Bulan yang penuh dengan kesyahduan dan ganjaran ibadah belipat ganda. Hatikupun begitu bergairah dan penuh suka cita untuk menghadapinya. Terbayang di mataku khusyunya sholat tarawih berjamaah, sahur dan buka puasa dengan suka cita. Di usiaku yang sudah melebihi setengah abad, seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini mumpung masih diberi umur untuk melaksanakan ibadah-ibadah, baik wajib maupun sunah. Perbanyak tilawah dan berbagi makanan saat berbuka puasa sudahlah pasti akan terlaksana. Belum banyak bekal pahala ibadah hamba yang bisa menghantarkan ke pintu syurga yang didambakan setiap manusia.

Seperti biasanya, sebelum memasuki bulan puasa kami selalu menziarahi kuburan orang tua. Di sana kami menyampaikan doa dan merapikan kuburan dari semak belukar yang tumbuh di sekitarnya. Namun memasuki tahun kedua, aku dan keluarga tinggal di Kota Pontianak yang jauh dari kampung halaman di Ibukota untuk menjalani tugas sebagai abdi negara. Biaya tiket pesawat yang cukup mahal tidak terjangkau membuat aku dan keluarga tidak bisa berziarah ke kuburan orang tua dan bercengkrama dengan sanak saudara. Kami akan melalui ramadhan dan hari Raya di tanah perantauan. 

Walau demikian, kami tetap bersyukur karena semua kebutuhan hidup sekeluarga terpenuhi. Masih banyak lagi orang lain yang kehidupan tidak seberuntung kami. Hidup di dunia bukanlah untuk selamanya, tapi hanyalah persinggahan untuk beralih ke kehidupan yang kekal. Optimalkan kemampuan diri untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan menghadap Sang Pencipta. Sudah sepantasnya kita persiapkan dengan bekal amal ibadah yang dibawa sebagai teman di alam berikutnya. Walau kita paham bahwa kita masuk syurga bukan karena ibadah-ibadah kita melainkan karena rahmat Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Dari kami yang merindukan ziarah kuburan orang tua dan bersenda gurau dengan sanak keluarga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline