Lihat ke Halaman Asli

Gusrina Fauzana

Seseorang yang sedang belajar untuk menjadi pribadi yang bermanfaat

Anak Malas Membaca? Bisa Jadi Kita Salah Urutan Saat Mengenalkan Mereka dengan Buku

Diperbarui: 7 Maret 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: PIXABAY

Literasi

Memaknai kemampuan literasi tidak terbatas pada kemampuan membaca dan menulis saja, tapi lebih luas lagi pada kemampuan seseorang untuk meningkatkan pengetahuannya agar mampu mengatasi permasalahan sehari-hari. Tentu saja banyak cara yang bisa dilakukan.

Apalagi di tengah perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini. Semua informasi bahkan sudah berada di genggaman tangan. Tinggal memilih dan memilah informasi mana yang sesuai dengan kebutuhan. 

Sekali lagi, literasi bukanlah semata-mata tentang membaca dan menulis. Namun bagi anak-anak usia dini, tentu saja membaca dan menulis adalah kemampuan literasi pertama yang harus mereka pelajari.

Sesuai urutannya, membaca lebih dahulu dibandingkan menulis, karena kemampuan menulis butuh kesiapan skill motorik halus yang selalu distimulus di lima tahun pertama mereka.

Namun kemampuan membaca sudah bisa mereka gunakan sejak mata dan telinga sudah berfungsi. Maka makna membaca disini tidak sekadar merangkai dan mengeja huruf saja. 

Tiga balita bermain bersama buku (Sumber @pustakazarin)

Berkenalan dengan buku

Lalu sejak kapan anak-anak bisa belajar membaca? Coba ingat-ingat deh, sepanjang sikecil melewati masa lima tahun pertamanya, atau lebih sering disebut sebagai masa golden age sudah berapa banyak buku yang kita bacakan untuk mereka? Jika disuruh memilih hadiah untuk si kecil, hadiah seperti apa yang dominan di pilih? 

Berdasarkan survei yang saya lakukan saat aktif berjualan mainan edukasi dan buku anak, kebanyakan orangtua akan cenderung memilih mainan edukasi ketimbang buku meskipun harganya tidak jauh berbeda.

Alasannya sederhana, jika memilih buku maka orangtua harus menyediakan waktu untuk membacakannya, sedangkan mainan, tinggal diajarkan cara mengoperasikannya, lalu anak bisa ditinggal untuk bermain sendiri.

Tentu saja ini menjadi pilihan yang tepat bagi kebanyakan orang tua yang memang menghabiskan waktu bekerja di luar, dan tidak punya cukup waktu untuk mendampingi tumbuh kembang anaknya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline