Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Cinta di Ujung Penjuru Jalan

Diperbarui: 18 Agustus 2019   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa selalu memburu-buru cinta
Selaksa alasan ditemui pada ujungnya

Tidak siapa menunjuk dirinya sendiri
Selalu telunjuk menuju siapa lainnya
Bertubi-tubi membela ketidakberdayaan diri

Siapa mengejar-ngejar cinta
Sejuta kilah dalih ditemui pada akhirnya
Lalu semua hanya upaya menghindar dari
Tudingan-tudingan tidaktertandingkan

Bukankah begitu melulu

Terhadap cinta yang terdaulat sebagai kiblat penjuru jiwa
Tidak perlulah kening berkerut mata membulat
Dada berdebar seperti baru bertemu barisan pendakwa
barikade pencabut nyawa tanpa kenal kompromi

Cinta bukanlah hakim dalam pengadilan kehidupan
Cinta bukanlah buronan paling dicari-cari
Cinta bukanlah narapidana yang kabur dari bui rindu

Cinta hanyalah kehangatan yang tengah duduk di bangku
Menunggu setiap siapa yang menggigil sendirian

Maka ketika cinta bersenandung merdu dalam kesunyian sejati
Tujukan telinga dan melangkahlah ke pangkuannya
Sebab cinta tidak pernah menyesatkan para pendambanya

*******
Kupang, 17 Agustus 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline