Sayang,
Kemarin-kemarin bising
Orang-orang menyambung omong kosong
Soal pertemuan jawara satu dan jawara dua
Setelah pertarungan kanuragan sengit dua jilid
Jurus-jurus ilmu pamungkas terjerumus kontainer
Sayang,
Omong kosong satu kontainer ditumpuk kontainer lainnya
Tumpukan kontainer masuk satu gerbong
Tumpukan lainnya di gerbong berikutnya
Sayang,
Omong kosong satu gerbong demi satu gerbong
Berbondong-bondong dari stasiun ke stasiun
Mengambil gerbong-gerbong omong kosong berikutnya
Berderit di atas rel memutar-mutar melingkar-lingkar
Melilit-lilit satu gerbong dengan gerbong lainnya
Sayang,
Tadi pagi kembali bising
Omong kosong sekitar stasiun lebak bulus
Apakah kebak bulus ataukah karena tulus
Jawara satu dan jawara dua dalam satu gerbong
Sayang,
Tadi siang lalu sampai entah nanti
Bising mencumbu bising
Omong kosong mencipok omong kosong
Dalam kontainer entah dalam gerbong
Bersambutan di stasiun satu ke stasiun selanjutnya
Sayang,
Malam Minggu ini tiada bising selain sunyi
Karena rinduku tertinggal di terminal bemo
Rindumu tertinggal di terminal taksi
Bandara terlalu berat menarik tarif bagasi
Sayang,
Biarlah pertemuan mereka bukan pertemuan kita
Sebab cinta tidak perlu ditarungkan
Sebab cinta adalah jawara tiada tara
*******
Kupang, 13 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H