Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Melarung Lara lewat Laru

Diperbarui: 21 Juni 2019   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pixabay

Aku hanya mandah pada sebotol plastik enam ratus mililiter
Sari lontar pikulan pria beruban di pinggir pasar kota lama 

Mungkin perjalanan fajar menjelang senja telah mengubah 
Manis menjadi asam tersemat di tiga salib sudut kota 
Sebentar lagi sebotol sari lontar beralih laru 

Aku menenggak sadapan pagi yang kadaluarsa
Asam melesak ke seluruh rongga mulut
Terngiang Engkau berkata "Aku haus" di ujung via dolorosa

Siapakah gerangan yang kuasa membendung masa
Berpaling usang mengulang lompatan hingga sekarang
Gelombang dalam kanal waktu di tepi teluk cendana itu

Aku hanya mandah pada sebotol plastik tiga ratus mililiter
Mendadak khusyuk melarung lara lewat laru

*******
Kupang, 17 Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline