Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Sebelum Ketika Itu

Diperbarui: 3 Mei 2019   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum ketika itu adalah tanya
Kapan bisa datang waktu berangkat
Sebab nanti perjalanan akan seru

Telanjur masuk ke lorong masa
Aku tidak bisa membiarkan suatu ketika itu
Berubah menjadi sebutir kerikil
Terjebak dalam sepatuku

Sebelum ketika itu adalah rumah
Kapan bisa dihuni waktu si tuan pergi
Sebab pulangnya sewaktu-waktu
Punya uang badan sehat situasi aman

Sepatuku masih tertinggal di rumahnya
Sengaja saja agar tidak kutenteng repot
Ke sana-sini telantar meski satu kali langkah
Berubah menjadi sebutir kerikil
Terjebak dalam sepatuku

Sebelum ketika itu adalah kebun
Semak belukar menyumpal mata
Membelit kaki-kaki dengan puteri malu
Sebab matahari dan bulan sudah berlari jauh
Jam dinding jadi sarang laba-laba

Sebelum ketika itu adalah banyak tanya
Dari atap hingga lantai dari depan hingga belakang
Dari rumah hingga kebun dari tanah hingga langit
Kapan semua terjawab sebelum berangkat
Sebelum semua berubah menjadi batu
Runtuh menimbunku pada suatu waktu

*******
Pinggir Panggung Renung, 2 Mei 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline