Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Buku Laron

Diperbarui: 4 Desember 2018   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kulucuti sayap sayap mereka
Setumpuk laron dari jejak hujan malam itu

Kamu menyesap sisa kopi susu terakhir
Jajan pasar tinggal selonjor pisang goreng di piring
Bilangan dan ketikan kembali menggamitmu
Hidup seperti lembar lembar kontrak

Matahari meniti tali jemuran basahku
Nganga ransel membayang senyum ibu
Wajah lugu kampung halaman
Risalah dan silsilah tertera dalam bilik jantung

Aku masih suntuk melucuti sayap sayap laron
Semut merah semut hitam berebut puing puing
Kopi hitamku diam di bibir cangkir sambil menggigil

Sesekali kamu melirik ke jendela
Di luar sana aku berjongkok saja dengan laron laron
Terkadang hidup seakan terlalu sepele

Dari kuak jendela kamu berteriak
Sampai kapan laron laron menjelma menu sarapan
Selonjor pisang goreng jadi santapan angin

Sambil menampi kutiup serpihan sayap sayap mereka
Sayap sayap kosong terbang ke ujung perjalanan
Ada latar lebar berwajah lugu kampung halaman

Dari kuak jendela kamu berteriak lagi
Waktu sarapan sudah melayang
Apa sebenarnya yang tengah kusiapkan

Aku tengah asyik bikin buku kesekian belas

*******
Kupang, 4 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline