Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Serbuan Serdadu Bersayap Malam

Diperbarui: 2 Desember 2018   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari pelosok gelap kalian mengepung cahaya
Berduyun duyun mengangkangi tafakurku
Belum puaskah, wahai para serdadu bersayap malam

Sudah berapa atap ambruk terkapar
Istana istana hancur berantakan
Para raksasa tinggal puing nestapa
Rembulan bintang pun hangus
Masihlah kalian menyerbu seluruh penjuru

Kulihat kalian panjati tembok tembok putih
--- makam para pemahat keringat dan otak ---
Pintu jendela seperti bayang bayang belaka
Bagai komplotan pencuri menjelma gerombolan perampok

Yang perpampang pada dinding malam
Adalah para leluhurku dengan bambu dan gerilya
Menggerayangi setiap lekuk untuk sekali ganyang
Melucuti setiap sayap leluhur kalian

Kini aku tidak bisa lama bertafakur
Mematut matut pada cermin hujan
Aku bukanlah patung kayu di tengah taman
Ketabahan seorang manusia selalu fana
Tidaklah sudi aku merana remuk percuma

Para serdadu bersayap malam
Dari pelosok gelap mengepung cahaya
Dengan sayap sayap pertanda penaklukan
Kegentaran macam apa yang tengah kalian gencarkan

Inilah aku
Sedang membuat perhitungan dengan kalian
Sendiri menghadapi kerumunan
Tegak menyambut serbuan
Di bawah basah siraman cahaya

*******
Kupang, 1 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline