Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Terpejam Tentram dalam Pelupuk Pelukan

Diperbarui: 22 April 2018   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (@kulturtava)

Bertemu kamu
Ada damai yang tidak masuk radar pujangga

Berpelukan denganmu
Ada tentram yang diidamdambakan pujangga

Aku tengah lelah mengelana
Di rimba sunyi di kampung sunyi di kota sunyi
Jalan-jalan hanya lalu-lalang roda-roda
Hantu-hantu panik diburu-buru botol para pawang
Kabut-kabut menyerbu mengerubut
Setiap sudut tiada yang luput
Hamparan hampa menganga jurang-jurang

Aku tertatih-tatih melewati tikungan waktu
Mendaki tanjakan-tanjakan penyesalan
Menurun ke palung-palung penuh nanah

Pengelanaan yang paling dihindari pujangga
Aku bergeming membiarkan langkah menyisir
Aneka fatamorgana dan dunia yang hilang
Dari peta-peta rekayasa paling mutakhir

Bertemu kamu di persimpangan sunyi
Seketika tulang-belulangku runtuh
Remuk redam aku terhanyut perlahan ke dalam
Pelukanmu

Aku melabuh seluruh lelah lumpuh
Terpejam tentram dalam pelupuk pelukanmu
Para pujangga masih mencarimu di seberang jurang

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 22 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline