Tidak seorang pun berendam menyelam
Dalam secangkir kopi hitamku
Kecuali kamu
Hanya kamu
Ya, hanya kamu
Sejak matahari menyapu pematang sawah
Jalan bebatu jalan legam berpacu roda-roda
Rembulan pun mengayun rumpun bambu
Pelupuk mata mengulum peraduan
Secangkir kopi hitamku menangkup
Benua berpohon layang-layang
Samudra bergelenyar layar-layar
Kamu enggan mencangkul benua
Karang-karang tidak memberimu sejengkal tanah
Ular berbisa bersembunyi di celah-celahnya
Kamu mau berendam dalam kopi hitamku
Mencari ikan-ikan tersesat di dalamnya
Kamu pun menyelam ke dasar pekat legamnya
Mencari terumbu karang berbaju pelangi
Tidak seorang pun mampu mengaduk-aduk
Secangkir kopi hitamku meski cecak berkeliaran
Menjilati putaran ranum bibir cangkirku
Kecuali kamu
Hanya kamu
Hanya kamu tersimpan dalam secangkir kopi hitamku
*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 19 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H