Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi Membunuh Penyair

Diperbarui: 7 April 2018   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

notimundo.com

Sebelum puisi lahir
Penyair tidak henti berpikir
Bagaimana kelak puisi menjalani takdir
Dalam tatanan dan tataran
Persekutuan dan perseteruan
Keramaian dan kesepian
Ketenangan dan kewaspadaan

Setiap puisi lahir
Mampuslah penyair

Dalam kubur penyair mustahil menepuk dada
Ketika puisi ditepuk decak

Dalam kubur penyair mustahil mengelus dada
Ketika puisi ditampar bertubi-tubi

Sebelum puisi lahir penyair sudah berpikir
Puisi pasti membunuhnya
Lalu pergi menjalani nasibnya sendiri

Biarkan saja puisi menjadi dirinya sendiri
Penyair pulang ke ruang sunyi

Puisi dan penyair punya nasib sendiri-sendiri

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 8 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline