Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Sisa Hujan dan Sebutir Bola Salju

Diperbarui: 15 Maret 2018   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brilio.com

Sisa hujan tadi malam mengecup
Secangkir kopi hitam di meja pagi
Gemuruh cemburu burung-burung liar

Ah, terlalu melankolisis lagak penyair
Padahal aku hanya melanjutkan kesima
Kincir angin malam pada kepul
Secangkir kopi hitam tadi malam
Berkuncup bunga tulip dan rintik salju
Melukisi baju tebal dan sepatu botmu

Kesima paling mendebar dada malam
Sebutir bola salju kamu letakkan
Di samping cangkir kopiku

Kamu beranjak ke dinding waktu
Menggores semangkuk sup buntut sapi
"Lemparlah, aku atau sup itu."

Gelegar pintamu gemetar kelam malam
Melampaui pekat kopi hitamku
Geluduk pun menggeruduk kesunyian
Mendesak agar hujan bisa benar-benar deras
Agar sebutir bola salju bebas semburatkan
Seberkas senyum terbaikmu

Ah, terlalu melakolisis bin overdosis
Seperti penyair gaek puber keseribu
Padahal aku hanyalah orang udik
Terkesima hingga tergidik gigil pada
Bunga tulip dan rintik salju
Membungkus sisa hujan tadi malam

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 15 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline