Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Langit Kelahi

Diperbarui: 20 Februari 2018   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Silang-selisih muasal guntur menandai
Langit kelahi di beranda tempur
Membentur tembok-tembok optik

Jangan dituduh guntur jadi sebab
Penjuru bumi patut muntab
Dalam tabuh gaduh sorak-sorai
Batu-batu cerai-berai memburai batuk-batuk

Silang-selisih bukanlah guntur digantung
Sorak-sorai tidaklah mampu merunut asal
Seakan senja saja kemilau menafik fajar

Tidak ada kelahi di langit mengilau pijar
Cahaya optik melulu cipratan

Coba telusuri sebelum waktu membenturkan
Kenyataan mengumpulkan kelabu demi kelabu
Di beranda atau balai-balai

Langit kelahi hari ini mustahil tanpa kelabu
Silang-selisih angin menderu-deru dalam kepulan
Seperti rekrutan serdadu berjibaku membangun kubu
Sampai tiba waktu beradu mengaduh-aduh
Menabuh-nabuh sorak-sorai hujan badai
Menggedor-gedor tembok-tembok optik

Sepatutnya bumi telah mencatat jejak kelabu
Sedang badai hanyalah riuh kerikil-kerikil
Meski kerikil-kerikil tersesat dalam sepatu

*******
 Panggung Renung -- Balikpapan, 19 Februari 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline