Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Menunggu Setya Novanto

Diperbarui: 19 November 2017   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Timor Express

Kira-kira pukul 09.00 saya melintasi sebuah jalan di daerah Oesapa, Kota Kupang. Tidak sampai 1 km, perjalanan saya terhenti. Di tengah jalan terpasang terpal biru berangka besi. Kursi-kursi berjajar dan menghadap pada satu arah. Ada apakah?

Saya celingak-celinguk mencari tanda-tanda yang bisa menjawab pertanyaan saya. Tidak ada janur kuning. Tidak ada bendera putih. Tidak ada umbul-umbul. Tidak ada siapa pun yang berdiri sebagai penginformasi mengenai "ada apakah".

Saya masih berada di kendaraan sambil iseng-iseng berpikir untuk mencari jawaban. Jalan aspal yang lengang karena memang kendaraan tidak bisa melintas. Saya belum bisa berpikir untuk berbalik arah, malah iseng berpikir yang hanya membuang waktu, tentunya.

Seorang ibu dan anaknya yang masih balita sedang berjalan dengan arah memunggungi tempat kursi berjajar itu. Jalan yang lengang memberi keleluasaan anaknya bisa bergerak bebas. Sementara si ibu, yang berjalan dengan posisi agak mepet pagar tembok batako, tidaklah sibuk menegur atau mengingatkan.

Saya menunggu saja sampai keduanya benar-benar dekat dengan keberadaan saya. Saya mau mendapat jawaban dari satu pertanyaan; "ada apakah". Dan, memang, begitu jarak saya dan keduanya dekat, saya berjalan ke ibu itu.

"Maaf, Mama, ada apa o?" Saya langsung bertanya dengan raut muka seperti orang yang benar-benar ingin tahu.

"Sabentar lai Pak Setya Novanto mo datang, Mas," jawab si ibu.

"O, Novanto mo pi sini? Acara apa e?"

Saya terkejut. Betapa tidak? Setya Novanto adalah Ketua DPR RI. Pagi ini ia akan datang ke sini. Tidak ada benda-benda dan orang-orang yang bisa menjadi tanda atau petunjuk. Saya bisa santai-tenang berada di situ, padahal kedudukan seorang ketua DPR RI setara dengan seorang presiden. Dan, berita nasional terbaru yang saya baca, ia sedang ditunggu oleh KPK di Ibukota Indonesia.  

***   

Saya sama sekali tidak pernah berjumpa dengan Setya Novanto (SetNov). Di Oesapa pada 13 November 2017 pagi itu saya nyaris berjumpa langsung dengannya. Nyaris saja. Ya, karena saya harus melanjutkan perjalanan untuk suatu keperluan lebih penting daripada ikut-ikutan menunggu SetNov.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline