Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Belajar pada Hujan

Diperbarui: 19 November 2017   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Henri Manuel (@kulturtava)

Aku belajar pada hujan
Setiap tetesnya menoreh risalah
Apa siapa ketika di mana
Menggoreskan kisah-kisah dalam ukiran basah

Suaranya adalah mantera-mantera mengunci
Segenap rekaman kemudian reda meredam
Mengukir aksara menyihir bulir-bulir mata
Terkadang bersuara lagi membasah wajah

Aku belajar pada hujan
Kehadirannya memerdu seluruh rindu
Setiap nada dan irama merundung desah basah

Aroma hujan adalah rempah-rempah
Masakan kehidupan sarat makna
Pembangkit selera para pujangga

Aroma hujan adalah balasan dari langit
Tergugah tadah dan tengadah mandah
Uap-uap dupa penuh peluh keluh kesah

Hujan adalah guru dan kawan
Ajaran hujan tidak lapuk dalam waktu
Ujaran hujan tidak luntur dalam ruang
Selalu basah pada jejak dan peta jelajah

Aku belajar pada hujan
Kemahiran mengalirkan suara dan aroma
Kebasahannya merengkuh kegerahan musim mungkir

Hujan tidak pernah mangkir memarkir risalah
Basahnya selalu mampir menyampir kisah

*******
Kelapa Lima, Kupang, 18-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline