Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Semata-mata Mata

Diperbarui: 10 November 2017   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapakah yang akan melihat dalam gelap gulita
Meraba hanya menjumpa beling duri
Tetapi perih selalu meledakkan gelak

Sejak semula mata dan terang itu senyawa
Risalah panjang paten pantang disanggah
Seperti sebatang pohon di tengah suatu taman
Terkepung dinding api menyala-nyala

Terang dan gelap itu seteru sejati
Serang-menyerang berebut ruang
Tusuk-menusuk tumpah kelabu

Siapakah yang akan melihat dalam terang benderang
Meredam serbuan sinar seperti hujan horisontal
Masih terbisik tetap senyawa

Senangkah mata pada terang telanjang bulat
Merengkuh sepenuh pelupuk melepuh

Biru meliuk di lapang terang seperti muda abadi
Biru meliuk di gerbang gelap seperti apakah lagi
Mata memecah deret risalah tetap pantang sanggah
Seperti membiar sebatang pohon semakin gondrong
Dinding-dinding api menghadang tanya tentang buah

Sebab semata-mata mata
Sampai seluruh putih merata

*******
 Kelapa Lima, Kupang, 10-11-2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline