Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Petak Peta Petaka

Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak tanah-tanah ditera pada peta
Tuan-tuan menerka-nerka setiap lekukan
Sebab tanah-tanah menyimpan segala rahasia

Rahasia bukan hanya sepucuk tunas
Mengirup udara untuk bisa menyapa mata

Rahasia bukan hanya selapis warna
Membuat beda untuk melambai-lambai

Rahasia bukan hanya selintas aroma
Mengembus atau menyerbak untuk menjamu hidung

Rahasia bukan hanya selirih suara
Membisiki irama merdu untuk merayu-rayu

Rahasia bukan hanya seusap sepoi
Mengelus-elus untuk membelai-belai

Rahasia bukan hanya sekadar cuma saja
Sebab tanah-tanah telah mengemban segala titah

Tuan-tuan pun tidak lagi membedah
Dengan sepisau mata sebelati hidung sebilah telinga
Tetapi segala rahasia yang tersembunyi dalam rahim
Tiada auratnya luput untuk dijamah didedah dijarah

Sejak tanah-tanah ditera pada peta
Segala rahasia rahim telah menguar menyeruak
Tiada bisa bersembunyi dari titik terka

Maka tuan-tuan giat menujah-nujah setiap lekukan
Setiap rahasia bermukim dalam rahim-rahim
Berdansa tuan-tuan puan-puan dalam pesta-pesta
Bergesekanlah mesin-mesin tuan-tuan puan-puan
Berapi-api pada persinggungan

Maka tuan-tuan memecah peta
Pecahannya menjadi petak-petak
Tuan-tuan berdiri di setiap bagiannya
Sebab tiada rahasia yang luput dari selaput mata
Petak-petak telah terjerumus dalam petaka-petaka


*******
Kelapa Lima, Kupang, 22 Oktober 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline