Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Keluarga Paling Bising Sedunia

Diperbarui: 17 Juni 2017   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

karya gus noy

Satu-satunya yang selalu mengganggu kenikmatan saya ketika asyik menulis atau membaca di Panggung Renung adalah kebisingan. Sumbernya berada di sebuah rumah bercat putih kusam banget, yang menghadap jalan setapak selebar 1 m menanjak ke arah jalan aspal di jalan RT tetangga.

“Neneeeek! Mana mainannya?!” teriakan seorang balita.

Nah, apa saya bilang, ‘kan? Saya baru saja mulai membuat kalimat awal untuk sebuah narasi sepanjang satu alinea ditemani secangkir kopi hitam yang masih mengepulkan aroma, teriakannya langsung menerjang pendengaran.

Ah, balita itu kembali tidak bisa mengerti soal suaranya dan suasana malam.

Kalau saya tidak keliru, usianya sekitar dua setengah tahun atau seusia dengan pembangunan Panggung Renung. Saya hafal sekali karena memang ruang berkarya saya adalah Panggung Renung dengan pijakan berupa fondasi umpak dan berkolom kayu ulin, dan posisinya berseberangan dengan rumah tinggal keluarga balita itu.

“Nenek! Mainannya…”

“Mainan ape?!” bentak neneknya.

Nada neneknya pun tidak mau kalah lantang. Menggelegar, dan memantul dari tebing seberang.

Sebuah pertanda buruk, lebih bahaya daripada geledek, pikir saya.

“Mainan…”

Kagak tau!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline