Pendidikan saat ini menjadi aspek penting kehidupan bermasyarakat. Pendidikan juga menjadi tolak ukur masyarakat dalam menilai seseorang. Hal ini dilihat dari karakter dan pembawaan orang tersebut sesuai atau tidak dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pendidikanpun menjadi tolak ukur masyarakat untuk penenempatan seseorang dalam dunia pekerjaan.
Biasanya untuk menempatkan seseorang dalam satu pekerjaan, untuk menempatkan seseorang dalam satu pekerjaan perusahaan-perusahaan akan melihat portofolio pendidikan formal yang telah kita jalani sebelumnya. Sedangkan pendidikan formal yang telah dijalani sangat berkaitan erat dengan uang yang dihasilkan oleh orang tua atau saudara yang membiayai kita.
Permasalahan yang penulis lihat saat ini di masyarakat terlebih di kota Yogyakarta adalah "siklus kepala pecah". Siklus ini terjadi di setiap semester. Permasalahan yang terjadi adalah banyak mahasiswa dari kota-kota kecil yang datang dari luar daerah Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, kemudian mereka diberi uang biaya hidup bulanan yang pas-pasan dari orang tua, terkadang uang jajan tersebut juga lupa di kirimkan.
Ada kasus seperti orang tuanya tidak mampu membiayai mereka kuliah di Yogyakarta, sehingga mengharuskan anak yang ingin kuliah tersebut harus mencukupi kehidupannya sendiri dengan bekerja paruh waktu.
Siklus ini akan terus terjadi setiap bulan, awal semester, dan akhir semester. Awal bulan diberatkan dengan uang bulanan yang belum dikirimkan, awal semester diberatkan dengan uang pembangunan dan total sks yang harus diambil, dan akhir semester diberatkan dengan ujian akhir yang akan segera berlangsung. Masalah tersebut akan terus berlangsung hingga akhir masa perkuliahan.
Melihat masalah yang terjadi tersebut, pada tahun 2017 beberapa alumni dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta membentuk organisasi alumni diberi nama Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta(KAMAJAYA). Organisasi ini dibentuk dengantujuan:
- Melanjutkan cita-cita Universita Atma Jaya Yogyakarta
- Mempererat dan membina rasa kekeluargaan diantara sesama alumni UAJY
- Membantu para anggota untuk mengembangkan pribadi serta menerapkan ilmu dan keahliannya, untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemajuan masyarakat, bangsa, dan gereja.
- Membantu meningkatkan peranan UAJY dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
- Turut berperan serta memberikan bantuan demi tercapainya segala tujuan dan tugas almamater, baik moral maupun spiritual.
Kepengurugan pusat Kamajaya saat ini dikepalai oleh Rogatianus Maryatmo. Beliau pada tanggal 15/03/2018 mengadakan konferensi pers di Laboratorium Komputer UAJY kampus 4 Babarsari untuk memperkenalkan sebuah program KAMAJAYA Scholarship yang sebelumnya telah diluncurkan. Adapun program ini memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi:
menjadi komunitas pemberi dan penerima Beasiswa KAMAJAYA yang berjiwa Unggul, Inklusif, Humanis, Berintegritas, serta mampu memberi kontribusi yang nyata kepada nusa dan bangsa melalui pelayanan dalam cahaya kebenaran.
Misi:
- Memberikan beasiswa pendidikan sarjana di Universitas Atma Jaya Yogyakarta kepada anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu yang mempunyai potensi akademis yang baik.
- Menyiapkan calon pemimpin masa depan (future leader) yang memiliki karakter yang kuat dan memiliki kompetensi yang baik
- Menjadi program beasiswa abadi karena alumni dari program ini terus berkembang menjadi donatur bagi adik-adik penerima beasiswa KAMAJAYA selanjutnya.
KAMAJAYA Scholarship memiliki nilainya sendiri yang ingin dibangun:
- Option for the poor