Filsafat merupakan salah satu tema pembahasan yang oleh sebagian orang dianggap rumit, membosankan, dan tidak berguna. Padahal, di dalam filsafat ada banyak pelajaran yang kita ambil tentang kebijaksanaan hidup. Salah satu madzhab filsafat Yunani Kuno yang punya pengaruh besar bahkan hingga saat ini adalah Stoikisme.
Madzhab Stoikisme lahir Athena pasca Aristoteles, dilahirkan oleh seorang filosof bernama Zeno of Citium (332-262 SM.). Zeno adalah seorang filosof yang mengajarkan bahwa manusia harus mendapatkan kedamaian diri melalui cara hidup yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal.
Ketika itu, Athena menjadi pusat pembelajaran. Zeno sebagai salah satu pengajar di Athena (pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Socrates), menyebarluaskan ajarannya ke masyarakat Athena.
Baca juga : Kutipan Bijak dari Filsuf Stoisisme, Cocok untuk Refleksi Diri
Tidak hanya berlangsung di kelas, tapi juga di luar kelas seperti di beranda-beranda rumah. Karena itulah kemudian muncul istilah Stoa dan Stoik. Stoa merupakan bahasa Yunani dari beranda rumah, sedangkan Stoik merujuk pada orang-orang yang belajar di beranda-beranda rumah.
Stoikisme menjadi aliran filsafat yang cukup populer di Romawi, terutama bagi mereka yang menyukai keseimbangan dan sederhanaan dalam menjalani kehidupan. Dua Stoik Romawi yang termasyhur adalah Cicero dan Seneca.
Ajaran Stoikisme yang berfokus pada etika dan kebijaksanaan, membantu kita dalam meraih kebahagiaan dan kebijaksanaan diri dalam kehidupan; sesuatu yang bisa digunakan seseorang untuk menjalani kehidupan yang hebat, di mana di dalamnya kita menemukan beberapa kearifan terbesar dalam sejarah dunia filsafat.
Baca juga :Virus Covid-19 dan Penerapan Stoisisme
Ajaran tentang pentingnya menghargai waktu
Di zaman ini akan ada gangguan tanpa henti mulai dari panggilan telepon, email, kedatangan tamu, atau kejadian-kejadian tak terduga. Booker T. Washington mengamati bahwa "jumlah orang yang siap mengkonsumsi waktu seseorang tanpa tujuan, hampir tidak terhitung jumlahnya."