“Kehidupan itu seperti bahtera mengarungi samudra luas, dimana berlabuh disitu terjadi interaksi dengan seluruh sisi kehidupan.’
Suatu ketika anak dan istri saya protes, “ bapak sekarang paranoid sedikit sedikit bilang awas jatuh, awas pecah”. Memang sejak dua tahun yang lalu ketika saya diberi amanah untuk mengurusi bidang keselamatan penerbangan khususnya dibidang informasi keselamatan dan investigasi di perusahaan tempat saya bekerja maka sedikit demi sedikit dari hari ke hari pola pikir saya berubah.
Meskipun sebelumnya saya pernah mengurusi juga informasi penerbangan selama lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun di perusahaan yang lama, informasi yang sama-sama penting untuk keselamatan penerbangan yang disebut dengan informasi aeronautika, namun jujur dan terima kasih Tuhan, bahwa pengaruh baik yang merasuk begitu dalam di benak saya adalah keakuratan, ketelitian dan tepat waktu.
Dua puluh lima tahun! bukan waktu yang singkat untuk dapat merubah pola pikir seseorang, sampai tiba saatnya ketika dua tahun yang lalu arus kehidupan mengantarkan bahtera ini sampai ke pekerjaan saya yang sekarang, dimana setiap hari kami menerima informasi tentang keselamatan penerbangan dari seluruh pelosok negeri. Menerima informasi keselamatan berarti harus dibaca satu persatu, kasus demi kasus, dan harus dikelola bagaimana solusi agar di kemudian hari kejadian yang sama tidak terulang lagi, atau bagaimana hal-hal yang akan berpengaruh terhadap keselamatan dapat dicegah agar gangguan terhadap keselamatan tidak akan terjadi, kadang-kadang ada kasus yang membuat merinding oleh karena tingkat keselamatan yang menjurus kearah insiden serius dan kecelakaan fatal.
Seperti pepatah yang mengatakan “bisa karena terbiasa” maka sedikit demi sedikit, dari hari kehari tingkat kewaspadaan saya terhadap potensi bahaya semakin peka, tadinya pengaruh itu cukup saya sendiri yang merasakan, segera mengambil tindakan jika ada anak saya menaruh gelas ditepi meja maka reflek saya memindahkannya ke tengah meja agar tidak jatuh.
Lama kelamaan mulut saya tidak bisa diam saja melihat hal-hal yang tidak ada tempatnya, korbannya adalah anak anak dan istri saya dirumah, mereka sering mendapat “hadiah” instruksi untuk memindahkan atau mengambil atau menyimpan segala sesuatu yang saya perkirakan akan menjadi halangan atau berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Dampaknya sungguh luar biasa,
Sungguh suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi dan mudah-mudahan berguna untuk orang lain. Betapa tidak, pekerjaan mengelola informasi-informasi tentang keselamatan yang setiap hari menjadi santapan rutin dan harus dicari solusinya lama kelamaan saya rasakan mulai mempengaruhi pola berfikir dan tindakan saya sehari-hari. Maka ketika ada informasi yang nyaris terjadi kecelakaan membuat saya tidak nyenyak tidur, pantas jika keluarga saya mengatakan saya paranoid atau insomnia barangkali ya.
Pernah anak bungsu saya yang masih duduk di bangku SMA protes karena sekarang bapak pelit, sudah pelit crewet lagi katanya. Gara gara setiap mandi selalu diingatkan pakai air secukupnya, setelah mandi lampu kamar mandi dimatikan. Minggu pertama peraturan itu diterapkan semua anggota keluarga masih protes tetapi lama kelamaan mereka menjadi paham setelah tahu hasilnya bahwa tagihan rekening listrik dan air menjadi berkurang cukup signifikan.
Seluruh anggota keluarga ketularan.
Selang beberapa bulan kemudian, setelah hampir setiap hari saya kampanyekan tentang keselamatan dan kesehatan dalam keluarga nampak ada hasilnya, terbukti ketika akan berangkat sekolah mereka selalu memeriksa dulu keadaan sepeda motornya dengan teliti yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan.
Sekali lagi terima kasih saya sampaikan kepada “invisible hands”, kepada siapa yang telah memberi saya kesempatan bekerja di bidang informasi keselamatan dan investigasi. Dua tahun bukan waktu yang lama dibanding dua puluh lima tahun, namun dua tahun yang sekarang bersinergi dengan dua puluh lima tahun yang lalu telah berhasil merobah pola pikir saya kearah yang sangat positif bagi saya pribadi, keluarga dan mudah mudahan juga bagi orang orang disekeliling saya.
Maka ijinkan bahtera saya lepas jangkar untuk mengarungi samudera kehidupan dan entah akan berlabuh dimana, yakin bahwa setiap berlabuh pasti ada pengaruh positif yang akan memperkaya pola pikir.
“Think Safety & Act Safely because Safety is Everyone Concern”
Tangerang, 31 Oktober 2014
Budiyono Richwan
(Sang Nakhoda)