Lihat ke Halaman Asli

Gusblero Free

Penulis Freelance

Jatayu dari Gedebog Pisang

Diperbarui: 11 September 2019   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebuah karya instalasi berbahan alam berdiri kokoh di pinggir tengah lapangan. Bentuknya burung Jatayu yang terbuat dari berbagai bahan ramah lingkungan. Tampak gagah dan indah menjadi latar panggung Festival Dasasura #2, Selasa (10/9/2019) lalu. Tradisi yang sudah dilakukan rutin selama bertahun-tahun oleh masyarakat desa Bomerto Wonosobo.

Ada gedebog pisang untuk melapis tubuh burung. Daun pakis kering, bonggol jagung dan kembang pinus sebagai ornamen. Bluluk kelapa yang masih hijau untuk membentuk gigi, cengkir kelapa untuk mata, serta alang-alang kering untuk membuat bentuk sayap burung.

Dokpri

Ribuan masyarakat yang hadir saat itu tidak hanya bersuka ria ikut menikmati 1000 ingkung yang dihidangkan warga. Mereka juga turut hadir mengikuti serangkaian prosesi pengambilan Tuk Banyu Penguripan dari tiga mata air yang ada di wilayah dusun itu.

Dusun Bomerto dalam dua tahun terakhir ini memang cukup menjadi sorotan dengan kegiatannya dalam merawat tradisi. Kegiatan ini pada awalnya hanya acara tumpengan desa belaka, yang kemudian diolah menjadi kegiatan seremoni tradisi oleh Lembaga Kebudayaan Masyarakat (LEKAT) Wonosobo.

Dokpri

Instalasi Jatayu terbuat dari bahan alam yang jadi idola untuk spot foto itu sendiri dikreasi oleh Gusblero budayawan Wonosobo, dan dikerjakan oleh Rohmat, Tono, Juan, dan Edi, empat seniman desa Pandansari. Adapun pengerjaan instalasi memakan waktu sekitar setengah bulan.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline