Lihat ke Halaman Asli

Faisal Basri Berbohong Soal Gaji?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya membaca KOMPAS hal 17 yang mengulas soal belanja pegawai (Birokrasi/PNS) dan kinerjanya. Tema seperti itu bisa dipastikan akan menyeret pula pada hal gaji PNS. Seperti biasa, publik selalu terkecoh bahwa PNS adalah golongan masyarakat dengan pendapatan pas-pasan. Pendapat itu sesungguhnya sudah sangat-sangat kadaluarsa. PNS berpendapatan rendah hanya ada di jaman Orde Baru. Semenjak pemerintahan Gus Dur hingga sekarang, gaji PNS naik meroket. Apalagi semenjak pemerintahan SBY, PNS mengalami masa kejayaan. Selain gaji pokok dinaikkan drastis, muncul pula aneka remunerasi; tunjangan-tunjangan: kinerja, profesi; belum termasuk aneka honorarium. Kawan guru PNS di daerah sekarang per bulan minimal bisa membawa pulang pendapatannya ke rumah sebesar 7 jutaan. Tetangga saya seorang tenaga kesehatan (perawat) senior di RS pemerintah baru saja meningkat rumahnya PNS, digarasinya nongkrong sedan Great Corolla. Tetangga saya yang Polisi: rumahnya besar, mobilnya 2, anaknya kuliah di PTS dengan mengendarai motor cc besar. Saudara saya PNS di pemda mengaku bahwa setiap bulan take homepaynya nyaris 5 jutaan, ketika saya tanya mengapa ganti mobil yang lebih muda. Gayus saja yang pegawai rendahan di pajak saban bulan dapat 15 jutaan dari negara. Itu semua hanya gambaran kecil bahwa orang yang bekerja di instansi negeri sebagai PNS, Polisi, Jaksa, Hakim, Perawat, Guru apalagi dosen, sekarang ini nggak ada yang miskin. Semua sudah berkecukupan dan berkelebihan.

Sekarang kalau tiba-tiba seorang Faisal Basri dosen senior di Universitas Indonesia (terhebat di Indonesia) mengatakan bahwa gaji pokoknya (sebagai dosen PNS) yang bergolongan IV A tak sampai 2 jutaan (perbulan), sebagaimana di sampaikan ke KOMPAS hari ini (hal 17), sungguh suatu kebohongan! Silahkan cek ke daftar gaji PNS tahun 2012 untuk golongan IV A, haqul yakin bahwa yang disampaikan Faisal Basri adalah tak benar. Memang selama ini hidupnya di rumah petak di gang kumuh? Ke UI naik onthel tua ala Omar Bakri? Anak-anaknya selalu nunggak bayar SPP? Jelas tidak kan?! Saya sendiri heran mengapa para PNS itu selalu meniupkan bahwa hidupnya serba kesempitan, gajinya pas-pasan. Padahal faktanya sekarang adalah sebaliknya. Lebaran kemarin sepupu saya datang dari Jakarta. Yang satu PNS di Diknas bawa Toyota Avanza baru (milik sendiri) yang satu pegawai di pemda DKI bawa Inova pribadinya juga. Jelas mereka berkelebihan. Apakah dengan pencitraan bahwa PNS gajinya pas-pasan dengan harapan pemerintah dan DPR akan menguyur lagi dengan kenaikan gaji dan tunjangan? seperti yang dilakukan para hakim kemarin. Sudah dapat remunerasi dengan kisaran 4 jutaan hingga 40-an juta masih ngancam mogok minta naik gaji pokoknya.

Yang benar-benar masih berpenghasilan pas-pasan itu adalah pekerja swasta. tengok saja UMP-nya yang bekisar 800 ribu-1,5 juta perbulan lebih rendah dari tukang sapu bersatatus PNS. Sudah begitu tak ada uang pensiun lagi, sebagaimana PNS.

Mbok yao PNS itu pada bersyukur. Kerja santai, tidak bisa dipecat, gaji dan tunjangan tinggi dapat pensiun lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline