BUKAN PERISTIWA BUKAN KEJADIAN OBROLAN RINGAN
BANDUNG, GURU R. SANI, 2021
EQ, renungan malam pembelajaran sepanjang hayat...
Pensiun merupakan dua pergolakan batin yang ada di setiap orang, ending story yang bagus sesuai harapan ataukah ending yang kurang bagus jauh sekali dengan yang diharapkan.
pensiun dipandang sebagai finis perjalanan suatu alur kehidupan ataukah sebagai paksaan akhir dari perjalanan. melihat kata tired berkonotasikan lelah, cape, jenuh dst.., kemudian ditambah awalan re berkonotasi kembali, mulai dari awal, refleksi dst...,
RETIRED apalah menjadi tidak lelah?
Menggelitik hati dan pikiran apakah kerja itu merupakan kegiatan yang melelahkan, berarti apakah selama ini ada keterpaksaan Hidup dan Kehidupan. Hidup yang telah diberikan olehNya dipergunakan dalam Kehidupan yang tanpa sadar dijalani dengan keterpaksaan, mungkin tujuan dengan proses pencapaiannya tidak terjadi singkronisasi.
Adakah yang salah dalam pengisian Hidup dengan perjalanan Kehidupan yang ditempuh, harusnya kehidupan ini merupakan kegiatan yang penuh berkah jauh dari kata lelah, Ada yang salah dalam kerangka kerja kehidupan apabila ada kelelahan yang muncul sampai pada batas pensiun lalu kebahagiaan sampai pada batas hidup, pensiun atau tidak kehidupan tetap berjalan selama hidup masih menyertai. Kelelahan menunjukan deviasi antara kerja dengan kehidupan seolah-olah tidak terjadi singkronisasi
Ada berbagai penyebab yang mengakibatkan deviasi perjalanan kehidupan, salah satunya yang terpenting; 1. Visi,2. Misi dan3. Nilai-nilai, dst...
Perlu ditinjau ulang kelebihan dan kelemahan atau dukungan serta ancaman, mungkin selama ini tanpa sadar menjalankan hidup dalam membentuk kehidupan tanpa kendali dan arah yang tidak jelas. tidak ada kata terlambat selama hidup menyertai, perencanaan pastinya harus ditinjau ulang kemudian disiapkan apa sebenarnya kehidupan yang ingin di buat, baru berusaha menjalankannya tidak lupa selalu di evaluasi.
Hari-hari yang dilalui sebagai paradok harus di akuisisikan dengan pemahaman besok diberikan apa oleh sang Waktu yang selama ini beranggapan bahwa manusia yang menentukan apa yang akan diperoleh, konotasi waktu adalah Uang menunjukan tujuan sebenarnya dari hampir sebagian manusia di muka Bumi ini. Sehingga keterpaksaan gerak dikarenakan ketuhanan akan Materi yang memang sangat berkuasa di kehidupan kemanusiaan era Globalisasi
Perjalanan kehidupan dalam hidup menjadi pembentukan belenggu kemerdekaan hati dan pikiran dengan pelaku tunggal yang menamakan dirinya materi. segenggam apapun yang diraih akan ditampikan sebagai sesuatu yang tidak berharga karena ilusi materi duniawi yang semakin semu. Selama itu yang tergambar dari mayoritas pelaku kehidupan, maka kasih sayang yang diharapkan Tuhan sebagai tugas utama Kemanusiaan akan menjadi fatamorgana diantara kenyataan yang fatamorgana.
Tugas yang terberat menemukan kenyataan...
Rahasia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H