Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan yang dilupakan…

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

You put your life on the line, no one really appreciates you enough for it. Being a hero isn't what it's cracked up to be anymore.
Luis Sera from the video game Resident Evil 4

Seorang pahlawan sejati adalah seorang yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi kemashalatan para penakut.

Tiap tanggal 17 agustus kita sering merayakan apa yang kita sebut sebagai hari kemerdekaan, hari dimana kita memperoleh kebebasan dari penjajahan dan penindasan.
Pada tanggal tersebutlah kita selalu Diingatkan akan momen puncak perjuangan heroic dari para individu-individu pemberani yang memperjuangkan ideologi kemerdekaan.

Pahlawan, pada momen itu sosok ini akan kita ingat pada tokoh-tokoh pejuang seperti, Jenderal sudirman, Muh. Hatta, Soekarno, Muhammad Roem, Pangeran Diponegoro, R.Ajeng Kartini Serta banyak tokoh yang kita sulit untuk melafalkan namanya bahkan tidak diketahui tempat peristirahatannya saat ini.


Soekarno

Atas jasa merekalah, saat ini kita sebagai bangsa yang kita sebut merdeka dari penguasaan kolonialisme dan imperalisme klasik. Dengan penuh perjuangan mereka rela mengorbankan harta, meninggalkan sanak saudara, istri dan anak tercinta bahwa jiwa mereka sampai hirupan nafas terakhir kehidupan demi memperjuangkan apa yang saat ini kita nikmati dan sebut sebagai kemerdekaan.

Namun apakah kita merumuskan kata pahlawan hanya dari sudut pandang politik-nasionalisme, sangat sempit rasanya jika kita bertolak dari sudut pandang yang demikian
Apakah tokoh-tokoh seperti Muhammad SAW, Imam Al-Ghazali, Nelson Mandela, MalcomX, Mother Theresa, Khalil Gibran, Veronica Guerin, Mahatma Gandhi tak layak dikatakan sebagai seorang pahlawan. Seorang pribadi pemberani yang berjuang di ranah perjuangannya, membebaskan jutaan manusia dari keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, kebiadaban, seorang manusia biasa yang berani memposisikan diri secara extreme memperjuangkan kebenaran saat banyak dari orang lain mencibir tindakan mereka dan bersembunyi dibalik jubah kepengecutan.

Mother Theresa

Mother Theresa

Jika kita kembali kepada tokoh nasional, apakah para penyebar agama Islam seperti Syekh Datuk Kahfi, Syekh Jumadil Qubro, Syarif Hidayatullah, Maulana Malik Ibrahim dan ulama2 lain termasuk para Habaib2  tak layak mereka disebut sebagai para pahlawan ? yang berjuang membebaskan rakyat lemah dari kepentingan otorisasi pihak borjuis zaman klasik dg bertopeng akan ajaran agama, memperlakukan masyarakat golongan tak berdaya dalam piramida kasta dan status sosial agama.

Syeikh Hisyam dan Sby

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline