Lihat ke Halaman Asli

Palestina....Apa Ga Kejauhan Bung... ?? (Sebuah Refleksi Seorang Muslim)

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ah............ bosan bicara Teroris, Zionis, Bom, Yahudi, Israel, Amerika, Osama, Obama, Konspirasi, Mossad, …. Dan semuanya.... padahal klo mau membuka mata, masih byk hal yang lebih pragmatis yang bisa segera dilakukan, tengoklah... banyak anak jalanan yng jadi korban kekerasan, tidak bersekolah, termarginalkan, tapi mana umat muslim yang peduli…...... Kebanyakan rakyat Jakarta selalu mengeluhkan masalah kemacetan….artinya sangat banyak jumlah mobil dan kendaraan atau kalangan berduit di wilayah ibukota…dan mayoritas muslim… tapi apa…., mana ada yang peduli dengan nasib para anak jalanan, anak terlontar, yatim piatu…, nasib mereka hanya jadi tontonan media mengisi makan malam pemirsa…. Jadi komoditi pembicaraan hangat saat salah satunya jadi korban kekerasan, sodomi dan pembunuhan seakan sebuah hiburan bagi kalangan middle-upper class saat melepas lelah mengais debu keduniaan…., lalu kita di berbagai media terus mendengungkan kata2 , moral, kemanusiaan, bahkan Jihad fisabilillah……, apa benar… yang disamping mata aja ga kok kita enggan menolong…… Seandainya saja kita ingin solusi, tiap mobil yang melintas disisihkan sumbangan kepada yang kurang mampu di sekitar jalan…. Yang tentunya dimulai dengan kita sendiri…. Maka tampaklah bahwa Islam benar2 akan menjadi Nur di tiap sanubari manusia, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, bahkan agama. Banyak umat Rasulullah yang sangat jarang disinari oleh ajaran2 islam karena keterpencilan wilayah, sehingga mereka sama sekali tidak mengerti ajaran Islam, padahal begitu banyak Ustadz yang melakukan motivasi2 seminar di kantor2 dan berbagai objek basah lain….jadi mana….mana…. jargon2nya…….....semoga saja mereka tidak menjual ayat2 Allah sebagai mata pencaharian…..semoga. Banyak orang miskin yang menistakan keimanannya karena ketidakpedulian orang yang disebut "Muslim" namun sedikit pun tdk peduli akan nasib saudara muslim yang lain karena marginalitasnya, saat itu kita berkata:”…wah mau2nya…menukar iman demi indomie… !!“ tapi apa itu sepenuhnya salah mereka, kita saja saat mereka mengulurkan tangan langsung mencibir…. Dasar pengemis loe…................., anehnya alasan kita bukanlah karena ingin menghilangkan budayakan minta meminta… tapi jika ditilik dilubuk hati kita…..begitu menumpuk sikap cinta dunia…alias kikir…..lalu dimana kepedulian kita… untuk menjadikan Islam rahmatan lilialamin…..........lalu

saat perhitungan nanti apakah kita tidak turut berpartisipasi atas kekafiran saudara kita tersebut……

Dan banyak umat Islam yang tidak tahu atau tidak mau tahu BAHAYA Riba secara mikro maupun makro terhadap sendi ekonomi negara ini, hingga berani sekali menantang KEHARAMAN riba demi alasan mencari rezeki…. Padahal secara tidak sadar mereka telah berpartisipasi memecah dasar bahtera perekonomian ini.. arung ekonomi negara kita saat ini……

Silahkan Baca disini Dan disini Setelah saya baca sebuah cerita perjuangan yang sangat patut diteladani, dan sangat ikhlas dalam perjuangan, seorang Ulama yang sangat saya hormati dari Jakarta yang berdakwah dengan keteguhan dan perjuangan keras menempuh perjalanan di Irian dalam rangka mengunjungi saudara2 yang bahkan pemerintah pun lupa akan nasib mereka (lihat program expedisi TV one 7/02/2010) padahal daerah timur Indonesia berkontribusi terhadap APBN negara ini…. Data mencatat Kontribusi Freeport kepada APBN sekitar 2 triliun rupiah pertahun, namun ironis sungguh kontras dengan kehidupan masyarakat Papua itu sendiri., menurut statistik, dari 1,5 juta penduduk Papua 80,07% di antaranya tergolong miskin, tapi mana ada kepedulian Kabinet Jilid II ini……lalu ada seorang pejuang Islam yang menanggalkan berbagai bentuk dan embel-embel keekslusifan masyarakat Indonesia Barat dan kemewahan fasilitas pemerintahan ini untuk berkunjung ke sana, dengan biaya sendiri…ingat BIAYA SENDIRI….. lalu kita mempertanyakan tentang berbagai prinsip-prinsip penegakkan moral yang sering kita teriakan hingga patut untuk dipertanyakan… apakah cara ini sudah benar dan tepat ???? Jka bercermin dari sikap Rasulullah yang pada masa awal penyebaran Islam, sangat banyak kezaliman atas umat Islam yang telah berhijarah lebih awal ke daratan Ethiopia, namun apakah beliau menyerang negara tersebut, tidak beliau lebih cenderung memperbaiki akhlak dan nilai2 keislaman di local society, dan menunjukkan bahwa Islam adalah ajaran Rahmat bagi seluruh kalangan di Madinah, sebelum menegakkan panji2 keislaman….di daerah yang dilanda kekejaman penguasa…. Memang saya sama sekali tidak menyalahkan siapapun yang berjuang demi saudara kita di Palestina….. tapi pikirkanlah….. Apakah kita hanya memaknai jihad dalam konteks
Teriak Amerika Teroris,Zionis Berdebah.....Bom Bunuh diri.... WTC konspirasi...... Obama anjingnya Israel..... Terjebak dalam pemberitaan media terhadap seorang tokoh Islam dalam wacana pluralisme………………… Berdebat kekanak-kanakan atas tema Bid’ah vs non Bid’ah…………… Beryel-yel Islam akan jadi pemenang seperti janji Allah SWT di Ayat Al-Qur’an……………… Mengkotak-kotakkan diri atas ajaran atau mahzab Islam tertentu…………………… Berargumen dengan berbagai frase intelek dan sarkastik terhadap ajaran kapitalisme………………………… (hei bung jika anda ahli ekonomi, mengapa tidak melakukan solusi akan permasalahan ekonomi negara ini……………………, lihat apa yang dilakukan oleh Muhammad Yunus di Srilangka) …
Sadarkah kita bahwa sesungguhnya kita terperangkap dalam tempurung kebodohan akan pemikiran kita sendiri….Berpikir bahwa kitalah makhluk yang paling pintar di negeri ini hingga berhak menjatuhkan dan menghina argumen2 atau keyakinan golongan bahkan pihak2 yang lain yang bahkan seagama....Melacurkan ajaran agama kita sendiri dengan berkata atau berbuat tidak sepantasnya atau tidak senonoh terhadap pihak lain....., disaat mereka bertanya, inikah ajaran yang menjunjung tinggi nilai-nilai AKHLAQUL KARIMAH....... Atau menganggap bahwa kitalah yang pantas dan berhak atas janji surga Allah yang Maha luas………Astagfirullahaladzim …begitu sempitnya cara berpikir kita…….

Sedangkan saudara-saudara didekat rumah kita kelaparan, anak-anaknya tidak mampu bersekolah, dan menderita berbagai penyakit, diusir dari rumah sakit karena ketidakadaan biaya….lalu pernahkah kita menghitung saudara seiman yang peduli…..Lalu semakin meringseknya berbagai manifestasi dari ajaran hedonisme pada anak-anak penerus kita di masyarakat, sehingga melunturkan penghargaan akan nilai-nilai humanisme dan akhlak hingga hanya menyanjung materi keduniaan sebagai bentuk justifikasi prestasi dan apresiasi terhadap kemuliaan personal…..lalu mushalla di suatu sudut Indonesia timur hanya dihadiri oleh para muslim dan muslimat hanya seminggu sekali dengan jarak tempuh 50 km dan dengan medan yang begitu berat…..SubhanAllah....semoga pancaran Islam selalu ada dalam diri mereka Ya...Allah... Seorang kepala suku adat di Papua yang sedikitpun tidak mengerti tentang keunggulan ilmiah akan ajaran Islam dibandingkan kebanyakan kita, namun hanya dengan dasar keyakinan mendalam bahwa Islam adalah ajaran yang benar, disiksa dengan dicambuk dengan menggunakan ekor ikan Pari yang berduri dan beracun hanya ingin memperjuangkan pembangunan masjid sebagai syiar agama Tauhid….di wilayahnya….sungguh peristiwa ini mengingatkan kita akan perjuangan sahabat Rasulullah, Bilal bin Rabbah…..semoga engkau diberi Syafaat wahai orang yang teguh dan berani dalam menegakkan makna syahadat…. Dan ini bukan dongeng dan rekayasa saudara-saudaraku, sayangnya ini adalah sebuah kisah nyata….…. Jaraknya tidak sampai membuat kita mengurus passport untuk mendatangi daerah tersebut, atau membeli GPS Mutakhir bermerek Garmin untuk datang kesana atau juga membuka aplikasi Google Earth di BlackBerry terbaru kita untuk melacak titik kordinatnya….…..termpatnya disini di Indonesia tanah tumpah kita…. sendiri, atau bahkan disamping rumah kita….., sekali lagi, Bahkan DISAMPING RUMAH KITA, TETANGGA KITA......

Dari berbagai fenomena ini maka sangatlah patut bagi kita mentertawakan diri sendiri………..?

Menghina diri sendiri..... ??

atau mengolok-olok diri kita sendiri atas "kebodohan" kita dalam sekat "kepintaran" diri kita sendiri...??

lalu dimana kepintaran yg selama ini kita bangga2kan, apa kita merasa lebih pintar dari seorang kepala suku dengan gagah berani walau dicambuk dan disiksa teguh memegang kata Tauhid....

Sekali lagi saya sama sekali tidak menyalahkan siapapun yang berjuang demi saudara kita di Palestina, atau berkoar2 sebagai anti-amerika, anti-zionis….. tapi renungkanlah……………renungkanlah Wahai saudara seiman….

Lalu kita berkata : “Ah… itu tugas pemerintah….” Hm… sekali lagi sebuah premis yang egoistik… atau bisa kita katakan, prinsip seorang pengecut………………………………… Apa yang bisa kita harapkan dari pemerintahan yang sibuk mengurus kontroversi Bank Century, Polemik Pesawat Presiden, dan juntrungan Toyota Crown Saloon….?? Wahai saudara ku, Bukalah mata kita, mata hati kita, marilah kita melakukan hal yang bermanfaat bagi lingkungan kita, bagi seluruh makhluk Allah tanpa memandang suku, agama, golongan dan berbagai simbol perbedaan, jadikanlah diri kita sebenar-benarnya khalifah yang mengemban misi memancarkan Rahmatan lilialamin bagi semua makhluk, lakukanlah dengan dimulai dengan doa agar selalu diberi keikhlasan, Mulailah dengan diri sendiri, dari hal yang kecil dan dari sekarang… Insya Allah………dan Semoga kita dapat melaksanakannya………………………… Terjemahan Hadits Rasulullah :

Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud)

Note ini dibuat bukan untuk tujuan :

  • Menghina cara2 saudara jihad saudara2 seiman kita…..memang cara jihad dapat dilakukan dalam berbagai metode, namun alangkah bijaknya jika cara tersebut adalah cara yang paling tepat sasaran…..
  • Menganggap bahwa saya adalah yang paling pintar atau paling tahu dengan menilai salah pada semua pihak (lihatlah bahwa saya seringkali menggunakan kata pengganti subyek kita dalam catatan tersebut), tidak wahai saudaraku saya pun terjerumus kedalamnya….…dan tulisan ini hanya refleksi yang saya lihat dimana di daerah lokal dimana saya sebagai seorang warganya sangat meringis…tak dapat berbuat apa2 melihat golongan nasrani yang lebih peduli pada anak jalanan disini daripada warga yang notabene penganut ajaran Islam namun tergolong berada, lalu saya mempertanyakan dan menyalahkan diri sendiri manakah cahaya ajaran yang dikatakan Rahmatan Lilalamin…….
  • Mohon jika ada yang tersinggung atas tulisan ini, bersikaplah dewasa saya sangat tidak bertujuan menyudutkan orang atau pihak manapun…. Hanya ingin bercermin pada diri kita sendiri…..atas prinsip2 kita dalam memperjuangkan pancaran Nur Islam di dunia ini…., namun jikalau ada yang masih tersinggung, dengan segala kerendahan hati, saya sangat minta maaf, silahkan lakukan hal yang sama terhadap saya apabila anda tersinggung misalnya tulisan kata2 hinaan, hujatan dalam inbox saya…atau wall saya, Insya Allah saya takkan tersinggung…..

Terjemahan Hadits Rasulullah :

Jangan kamu saling dengki dan iri dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya dengan tidak menzhaliminya, tidak mengecewakannya, tidak membohonginya dan tidak merendahkannya. Letak takwa ada di sini (Nabi Saw menunjuk ke dada beliau sampai diulang tiga kali). Seorang patut dinilai buruk bila merendahkan saudaranya yang muslim. Seorang muslim haram menumpahkan darah, merampas harta, dan menodai kehormatan muslim lainnya. (HR. Muslim)

Mohon maaf lahir dan batin, semoga kita dapat mengambil pelajaran.. thanks ;) Kepada Mba. Dina Y. Sulaeman saya sangat berterima kasih hingga berepot-repot memforward Surat saya kepada PKS atas kekecewaan kita terhadap kebijakan otoritas Menkominfo, semoga ini menjadi awal atas sebuah tindakan, sekali lagi terima kasih Mba..... Kisah ulama yang mulia tersebut ini dapat dilihat Disini Dan disini

Review perjuangan beliau :

……………………… Kemudian kami menuju Teminabuan 200 KM dari Sorong Ditengah perjalanan mobil kami berhenti, karena seorang Tokoh Agama non muslim wanita yang sudah berusia sekitar 50 an ingin menumpang ke Taminabuan, maka Asri memohon izin saya menaikkannya, karena mobil sudah di carter untuk kami, tentu saya mengizinkan, maka Ibu biarawati tersebut naik di Bak belakang mobil 4X4 itu bersama barang. Perjalanan kami teruskan, lalu sekitar 1 jam kemudian rintik rintik hujan mulai turun, hati saya terasa tercekik, sungguh walau ia non muslim maka bagaimana ia seorang wanita yg usianya cukup tua duduk di Bak terbuka di belakang dengan terpaan hujan?, ia seorang pemuka dan guru agama non muslim, ia tabah dan berdakwah membela agamanya dengan semangat juang yg luar biasa, dari kampung ke kampung terus mengajar dengan sukarela sepanjang hidupnya mengabdi pada agamanya, sampai rela duduk di Bak belakang mobil dalam keadaan hujan dan panas, ia wanita, sudah cukup lanjut usia, demikian tabahnya Da’I non muslim ini, hati saya seperti tercabik cabik, saya malu, malu sekali.. Hujan mulai deras, saya tak tahan lagi dan memegang tangan Asri (supir kami), “berhenti Asri, berhenti..”, maka Asri menghentikan mobil, saya katakan padanya : saya mau pindah ke belakang Bak terbuka menggantikan posisi ibu itu, biar ia naik di depan tempat saya duduk, Asri kaget dan marah : “Tidak mungkin habib turun pindah ke bak belakang..!, habib sudah carter mobil saya..!!, ini hujan habib..!!”, 3 personil yang bersama saya dan KH Ahmad Baihaqi yang duduk di Jok belakang, sayapun turun dan merekapun turun untuk beramai ramai pindah ke Bak belakang, saya memerintahkan mereka tetap dalam posisinya, cukup satu orang yang menemani saya di Bak Belakang, sudah ada satu orang penjaga Barang di belakang, dan mereka pun sangat bersempit sempit 4 orang di kursi belakang saya. Ibu itu tak mau pindah, ia malu dan haru, maka saya terus memaksanya pindah atau saya tak mau naik mobil, maka iapun pindah ke depan, KH Ahmad Baihaqi bersama saya di belakang, perjalanan berlangsung sebentar maka mobil berhenti, Bang Ipul turun untuk meminta saya pindah ketempatnya maka saya tetap tidak mau, saya duduk dan mengatakan malas berdiri lagi, ganti saja KH Ahmad baihaqi kedepan, saya tidak mau pindah, maka demikian bergantian beberapa waktu terus 4 personil bergantian pindah ke belakang, dan saya tetap pada posisi saya tak mau pindah, mereka saja bergantian. Saya duduk di bak Belakang untuk membalas pilu saya akan semangat seorang wanita tua itu yang penyeru kepada agama non muslim, aku seorang penyeru ke Jalan Allah, aku malu pada Allah.. patutnya aku berjalan kaki 200 km bukan duduk di Bak terbuka yg masih bisa santai. Hujan menerpa wajahku dan angin, terakhir asri berhenti dan turun dari Mobil, “Habib saja bawa mobil, saya ingin gantikan posisi habib”, saya menghardiknya sambil bercanda : “tetaplah pada posisimu menyupir bang Asri, bawalah mobil sekencangnya, saya sedang menikmati perjalanan ini..!, Asri tidak mau lihat saya senang kah..??”, iapun menurut dan meneruskan perjalanan dengan sekencang kencangnya, mobil terhempas hempas di jalan dan saya sering memegangi peci saya agar tidak tertiup angin, derasnya hujan terus menerpa wajah ini, terpaksa saya buka kacamata karena terus dibasahi hujan, saya memakai Jaket majelis Rasulullah, dan saya membatin pada diri ini :“Kau di Jakarta dimanjakan, ribuan orang berebutan ingin mencium tanganmu, kau dimuliakan dan disanjung, perjuangan dakwahmu hanya sebatas naik turun mimbar dalam kemuliaan dan sanjungan, sekarang patut kau rasakan dakwah yang seperti ini, inilah medan seorang da’I penyeru ke Jalan Allah, wahai tubuh rapuh yg sakit sakitan, kau terlalu dimanjakan, kau harus merasakan juga dakwah yg seperti ini..!!, lalu syaitan membisikiku, kau sudah banyak penyakit, ada peradangan di otak belakang, Asma, bahkan pernah dua kali terkena stroke, sering tertatih tatih berjalan dan sering tidak mampu berdiri karena lemah saat menyampaikan ceramah, duduklah ditempat yg layak bagimu dikursi depan, maka kujawab dengan menghardik diriku sendiri, rasakan ledzatnya dakwah, duduk ditempat itu dan bertahan, wahai Munzir pendosa, pemalas dan manja..!!. Tubuh serasa hancur dihempas hempas dalam speed tinggi di Bak belakang, angin terus menerpa, menggigil tubuh kedinginan terkena terpaan angin petang dan hujan, bertahanlah wahai munzir pemalas..!, bertahanlah wahai penyampai pesan Rasulullah..... (mungkin banyak dari kita tidak pernah merasakan bagaimanan tersiksanya duduk di bak belakang mobil dengan speed tinggi dalam medan yang sangat extreme, percayalah saudaraku begitu menyakitkan saudaraku....begitu berat menahan kesabaran dalam kecepatan tinggi dengan duduk di Bak mobil dengan dentuman hentakan gaya gravitasi) .................

Lanjutan disini Dan disini

Jika Note ini dirasa memberikan manfaat bagi saudara kita yang lain…. Silahkan plagiat sesuka hati…….. sesungguhnya Ilmu dan Pengetahuan adalah Hak Allah, Sang Maha Mengetahui dan Maha Berilmu….., semoga kita tidak terjerumus ke dalam ujub dan kesombongan….



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline