Lihat ke Halaman Asli

menjadi gurunya manusia

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13511831131097109772

Saat itu menghadiri seminar pelatihan hipnoparenting, pembicara saat itu bapak bambang ariawan dari bandung ia mengatakan " Tidak ada murid yang bodoh, yang ada adalah murid yang belum menemukan guru yang cerdas'.dari pernyataan tersebut betul bahwa murid itu sebenarnya tidak ada yang bodoh, mereka mempunyai potensi yang sungguh dahsyat luar biasa. namun banyak dari guru yang selalu menyalahkan murid dan berkeluh kesah bahwa muridnya bodoh bukannya dia introspeksi diri belum menjadi gurun berkualitas alias gurunya manusia.

ketika saya mengisi sebuah pelatihan in house training dui sebuah SD Islam Swasta di daerah jateng banyak diantara guru mengeluhkan pada saya, pak  kelas saya itu luar biasa anak anaknya, mereka nakal, tidak bisa diatur selalu melawan disaat diberi intruksi dan segudang label negatif  -lainnya. saat itu juga saya katakan kepada mereka " Tanamkan pada siswa siswi kita bahwa setiap anak adalah juara  dan setiap anak memiliki potensi yang sangat dahsyat, potensi kebaikan yang besar. Terimalah apa adanya  pada diri anak.

Kita sering membangun tembok tebal yang menghalangi interaksi dengan siswa. Penghalang itu bukan dibuat oleh siswa, tetapi oleh kita sebagai guru.Kuncinya adalah  gembok kemandegan yang ada dalam otak kita. Kita sering mengatakan dalam otak kita bahwa anak didiknya tidak mungkin bisa dan sering tidak yakin pada anak didik kita bahwa mereka tidak akan bisa menguasai pelajaran ini dll. Kata - kata tidak bisa, tidak mungkin mana bisa tidak yakin seperti itulah yang menyebabkan anak didik kita tidak mampu menerima pelajaran dan lebih parah lagi anak didik kita terbunuh potensninya. siapakah yang bertanggung jawab ?

ada beberapa tips yang harus dimiliki bagi seorang guru antara lain

1. Mengajarlah dengan hati karena mereka semua adalah manusia yang harus di sentuh dengan baik, kalau hati kita di saat mengajar merasa nyaman, senang dan bahagia maka itu yang akan di tangkap seorang anak didik kita.

2. jadilah Guru asyik dan menyenangkan terlebih dahulu. Kalau pembawaaan kita disaat mengajar asyik dan menyenangkan saya yakin siswa siswinya senang. disanalah mereka akan merasa nyaman dan akan timbul cinta pada pelajarannya.

selanjutnya saya lanjutkan besok ya...sudah ngantuk hee heee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline