Anjuran polisi agar naik kendaraan roda dua tidak memakai sandal jepit mendapat reaksi dari publik. Anjuran polisi itu muncul karena melihat data jumlah kecelakaan tertinggi adalah kendaraan roda dua. Tentu saja, polisi khususnya melihat secara langsung dampak dari kecelakaan roda dua yang pakai sandal jepit. Mengapa anjuran polisi yang sangat mulia ini mendapat reaksi negatif , dari pengendara roda dua?
Reaksi negatif masyarakat ini dijawab polisi dengan mengoptimalkan media konvensional dan media sosial (medsos) untuk menjelaskan bahwa mereka yang pakai sandal jepit berkendara roda dua tidak ditilang.
Respon publik yang negatif terhadap anjuran polisi ini menunjukkan bahwa masyarakat kita tidak rasional. Jika rasional, sejatinya kita berterima kasih kepada polisi karena peduli dengan kita. Beberapa kali, saya melihat kecelakaan yang kakinya berdarah-darah karena pakai sandal jepit. Andaikan pakai sepatu, mungkin kakinya tidak akan berdarah tetapi sepatunya mungkin hanya robek saja.
Tahun 2010 di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, saya ditabrak mobil dari belakang ketika saya naik sepeda motor. Saya hendak ke Legok, Kabupaten Tangerang Banten dari Jelupang Utara. Ketika itu saya berkendara dengan kecepatan 40 KM/Jam, tiba-tiba mobil menyalip saya ke kiri padahal saya sudah kasih tanda sein ke kanan. Saya tertabrak sehingga kaki, tangan dan badan saya tergesek aspal.
Saya beruntung karena pakai sepatu, helm standard, baju dan jeket tebal, dan celana panjang tebal. Telapak tangan terluka karena tidak pakai sarung tangan. Saya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat dengan jeket, celana panjangku yang robek. Siku tangan saya tergores di dalam, dengkul juga tergores. Sepatu saya robek padahal terbuat dari kulit asli.
Andaikan saya tidak pakai helm, jeket dan baju tebal, juga celana yang tebal dan sepatu yang bahannya kulit maka saya akan mengalami luka yang parah. Sejak saya mengenal kendaraan sepeda motor saya sangat disiplin memakai helm, jeket tebal dan sepatu yang tahan gores.
Jika kita pakai sepeda motor maka wajib padanan dengan jeket khusus, sepatu khusus, helm standard dan sarung tangan. Kita wajib memakai jeket panjang tangan dan sarung tangan yang dapat melindungi jari kita.
Kecelakaan Tidak Tau Kapan Terjadi
Kita naik kendaraan selalu lengah dengan berbagai alasan, salah satu alasan bahwa kita berkendara karena jaraknya dekat. Padahal, kita tidak mengetahui kapan kecelakaan itu terjadi. Bisa saja kecelakaan terjadi persis di depan rumah kita.
Karena itu jika kita berkendara roda dua maka wajib hukumnya kita memakai padanannya yaitu jeket tebal panjang tangan, helm, celana panjang tebal, sepatu, dan sarung tangan. Bagaimana jika hanya dekat saja seperti belanja dekat rumah? Kalau mau belanja dekat rumah lebih baik jalan kaki atau naik sepeda saja.