Banyak orang tua yang kesulitan membangunkan anak dari tidur pagi. Cukup banyak anak yang beranjak dewasa susah bangun dan senang bermalasmalasan di tempat tidurnya.
Jika anak beranjak remaja malas bangun dan tidak suka berolahraga kemungkinan besar ketika kuliah pun kelak akan seperti itu. Jika anak mahasiswa malas bangun dan malas beraktivitas seperti olah raga maka kemungkinan kurang kreatif dan inovatif di kampus.
Jika mahasiswa rajin berolahraga, berorganisasi dan rajin membaca berbagai sumber literatur dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler ditambah banyak melakukan penelitian dan senang menulis hampir dipastikan anak itu akan sukses untuk menggapai mimpinya.
Indikator kita mengatakan anak berprestasi selama ini terkesan kepada fokus kepada nilai akademik. Di kampus masih ada kesan mahasiswa mencari nilai bukan mencari ilmu pengetahuan.
Betapa dalamnya kita sesat dalam menilai diri kita. Padahal, nilai akademik baik jika tidak memiliki kepekaan sosial dan tidak peduli terhadap nilai dan etika, rasanya nilai akademik baik itu tanpa makna.
Dalam tulisan ini fokus kita adalah bagimana anak kita memiliki kesenangan olah raga agar tubuhnya sehat, memiliki kesenangan yang diikuti kegemaran untuk meningkatkan kualitas akademik dan terbiasa berkomunikasi yang baik lewat olah raga.
Beberapa waktu lalu sahabat saya dokter Tota Manurung di Balige mengatakan masa remaja anak-anak itu hormonya terjadi perubahan. Anak remaja yang mengalami pubertas sulit mengelola hasrat seklsualnya.
Ada orang menyuruh anaknya berdoa untuk mengendalikan hasrat seksualnya, tetapi bagi dokter Tota hal itu baik-baik saja tetapi yang paling pas adalah pengendalian hasrat seksual anak remaja dengan cara berolah raga dengan banyak aktivitas sehari-hari yang menyenangkan.
Anak-anak remaja harus dikondisikan berolahraga dan aktivitas fisik yang secara otomatis hasrat seksualnya terkontrol. Dari penjelasan dokter Tota itu, saya menjadi teringat ketika kuliah yang sibuk di kampus dan aktivitas organisasi sehingga dengan sendirinya tidak banyak melamun dan menghayal hal-hal yang tidak perlu di kamar kost.
Ketika kuliah, saya belajar mengelola waktu dengan baik. Jika tidak ada aktivitas kampus dan organisasi, kami bermain bola tiap sore di lapangan. Pulang lelah dan langsung tidur pulas.