Kita melaksanakan pendidikan formal bukan untuk memproduksi ijasah tetapi kita melahirkan anak-anak pintar, cerdas, kreatif, inovatif dan visioner. Kalimat itu berulangkali saya dengar dari ungkapan Rikardo Hutajulu, M.Pd. Rikardo Hutajulu pernah menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Samosir yang kini menjadi Kadisdik Kabupaten Toba.
Di Toba masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Sabtu tanggal 16 April tokoh pendidikan inspiratif itu berulang tahun. Tulisan ini akan mendeskripsikan mengapa Rikardo Hutajulu disebut tokoh pendidikan inspiratif.
Tahun 2017 saya mengenalnya ketika datang ke gedung Sure di Tangerang ketika menjalin kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir yang dipimpin Bupati Samosir ketika itu Rapidin Simbolon dengan PT. Sure Indonesia yang didirikan Prof. Yohannes Surya, Ph.D.
Dalam perjanjian itu dijabarkan bahwa Pemkab Samosir ini melakukan pelatihan guru dan siswa agar kualitas guru dan siswa di Samosir terus membaik bahkan targetnya setara dengan kualitas guru dan siswa yang berprestasi di pulau Jawa seperti di Jakarta. Dalam perjanjian itu selain pelatihan guru, Pemkab Samosir ingin membangun sekolah unggulan dengan PT. Sure Indonesia.
Pasca perjanjian itu, saya dilibatkan untuk mendampingi para pelatih yang umumnya bergelar doktor ke Samosir. Di Pangururan saya berbincang dengannya dan beliau mengutarakan cita-citanya agar anak-anak Samosir menjadi juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2018 atau minimal menjadi peserta OSN ditingkat nasional.
Rikardo Hutajulu juga menyampaikan bahwa anak-anak Samosir harus yang terbanyak masuk ke sekolah Unggul di Kawasan Danau Toba. Mendengar ucapan itu, rasanya tidak realistis. Ketika melakukan pre test dengan siswa-siswa di Samosir para trainer mengatakan bahwa nilai anak-anak cukup rendah.
Melihat pre test yang rendah, kami melihat semangat anak-anak Samosir luar biasa. Evaluasi setelah seminggu para trainer mengatakan potensi anak-anak Samosir itu luar biasa. Semangatnya luar biasa hanya mereka belajar tidak dimulai dari konsep dasar dalam belajar. Buktinya, setelah diajari seminggu nilainya luar biasa.
Anak-anak Samosir mengagumkan. Semua trainer kami mengatakan hal yang sama. Dr.Dr. Wardono, M.Si dan istrinya Dr. Scholastika Mariani, M.Si sebagai ahli Matematika memberikan pendapat yang sama. Para pakar Fisika Dra. Maria Radjawane, M.Si, pakar Biologi, pakar Kimia dan Bahasa Inggris mengatakan hal yang sama. Anak-anak Samosir itu unik dan cerdas.
Baiklah jika perkembangan anak-anak itu demikian pesat. Mungkinkah secara otomatis anak-anak itu mampu bersaing dengan anak-anak Jakarta, Medan, Siantar, dan dari daerah lain untuk mampu masuk sekolah Unggul?.