Lihat ke Halaman Asli

Gurgur Manurung

TERVERIFIKASI

Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Pendekatan Ekologi-Teologi untuk Kesembuhan akibat Covid-19

Diperbarui: 11 Oktober 2020   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : ichi.pro/id 

Covid19 itu sangat menakutkan karena 2 isu yaitu penyebaranya teramat cepat dan tidak ada obatnya. Karena 2 isu itulah maka muncul istilah kebijakan lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Isu Peyebaran yang sangat cepat dan tidak ada obatnya itu membuat manusia di kolong langit ini ketakutan. Indonesia meradang karena bahan baku obat dari luar negeri 95%.

Ketika mengamati kasus Covid- 19 setelah sekitar 8 bulan, benarkan ketakutan yang kita miliki di awal bulan Maret 2020 seperti yang kita bayangkan?. Lalu, dari pengamatan itu bagimana langkah kita menghadapinya kedepan?.

Isu 95% bahan baku obat kita berasal dari luar negeri sebetulnya isu lama. Niat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Lembaga Eijkman, Perguruan Tinggi (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Farmasi kita sudah lama menginginkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.

Tetapi keinginan itu kandas karena kebijakan politik tidak berpihak kepada TKDN. Sulit memahami kekuatan apa yang menghalangi keinginan agar obat kita bahan bakunya dari dalam negeri.

Konsep Ekologi-Teologi

Dari sudut pandang Teologia mengatakan bahwa Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya sempurna. Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya sempurna tetapi kehadiran manusia tidak menjaga kesempurnaan itu. 

Teologia juga mengajarkan bahwa ujian atau cobaan yang dialami manusia tidak melebihi kemampuannya. Teologi yang saya maksud adalah teologia umum.

Dengan kata lain hampir semua kita memahami bahwa memang bumi dan segala isinya diciptakan sempurna. Mengapa kesempurnaan itu terganggu dan siapa yang mengganggu? Apakah Covid19 diciptakan manusia untuk mengganggu?. 

Dari sudut pandang Ekologi bahwa di dalam bumi ini terjadi keseimbangan ekosistem. Bumi mengalami asimilasi untuk keseimbangan baru. Tetapi, ketika gangguan itu melebihi Daya Dukung (Carrying Capacity) maka bumi itu terluka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline