Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Walikota (Pilwakot) dan Pemilihan Bupati (Pilbub) juga Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) di pusat, provinsi dan daerah didukung oleh Tim Sukses (Timses).
Dalam pemilihan pimpinan organisasipun, kini menggunakan Timses. Menjelang Pemilihan Kepela Daerah (Pilkada) tanggal 9 Desember 2020 tentu saja para kandidat memiliki Timses.
Bagaimana menjadi Timses yang sukses tidak sekedar mendudukkan calon yang didukung?. Bagaimana kiat Timses agar sukses mendudukkan yang didukung dalam Pilkada sekaligus sebagai momentum pembelajaran politik rakyat?.
Apa sih sesungguhnya yang dikerjakan oleh Timses itu? Mengapa mereka bersedia menjadi Timses dan apa janji kandidat kepada tim suksesnya?. Apakah benar ada janji proyek atau janji sesuatu sehingga bersedia menjadi tim sukses?
Bagaimana cara memilih kandidat yang layak kita dukung?. Bagaimana posisi kita sebagai tim sukses? Apa yang didapatkan oleh tim suskes sekarang dan setelah terpilih?.
Sejak reformasi , saya beberapa kali menjadi tim suskes dan pernahpula menjadi Calon Legislatif (Caleg). Artinya pernah menjadi Timses dan pernah memiliki Timses. Pengalaman yang paling menarik dan melelahkan adalah ketika saya menjadi Timses calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Menjadi Timses DPD almarhum Dr. Victor Silaen, M.A di DKI Jakartatahun 2009. Menjadi Timses Caleg, Bupati, Walikota dan Gubernur tidak begitu melelahkan karena struktur organisasi pendukung sudah jelas.
Kalau Calon DPD kita harus membangun struktur organisasi yang baru. Sulitnya menjadi Timses DPD agak mirip dengan Timses Calon Independen di Pilkada tahun 2020. Apalagi jika Calon Independen itu selama ini tidak terlibat berbagai organisasi di wilayah pemilihan. Membangun struktur organisasi tim itu mahal dan sulit.
Lain halnya, ketika seseorang aktif di Parpol atau sesorang yang organisatoris, memilih jalur independen secara de facto dapat memanfaatkan organisasi nya sebagai instrumen pendukung.
Keuntungan seorang Timses adalah kesempatan untuk mempraktekkan politik secara nyata. Seorang Timses tiap hari belajar bagaimana melakukan sosialisasi program apa yang akan dikerjakan oleh kandidat jika terpilih.