Kicauan dari Goenawan di akun Twitter yang berbunyia, “Tegaklah, mas Amien Rais. Anda terima Rp 600 juta tapi belum tentu bersalah. Kita tak boleh cepat mencerca, bukan?” yang disertai foto Amien sedang duduk tertunduk, seolah-olah sedang meratapi kasusnya. Dari komentar ini anda melihat ada yang salah? Anda melihat sebagai dukungan atau satir?
Ternyata cuitan ini banyak ditanggapi oleh orang. Dimana Hanum rais memberikan klarifikasi bahwasanya Goenawan tanpa izin mengambil foto Amien yang tengah tertunduk ketika tengah berdoa saat dirinya sedang dalam proses melahirkan. “Foto ini Anda ambil dr foto sy, anda crop, lalu Anda beri caption tendensius. Itu ayah sy berzikir menunggu kelahiran putri sy. Ahli Fitnah,” cuit Hanum. Selanjutnya dikatakan sebagai seorang putri dari anak orang yang di komentari oleh Goenawan Mohamad, Hanum juga menambahkan bahwa tersebut diambil oleh suaminya tanpa diketahui Amien. “Foto ini diambil oleh suami saya @rangga_alma scara candid pd ayah yg terus zikir saat saya meregang nyawa. Fitnahmu abadi. Usiamu tidak bung,” skak Hanum kepada Goenawan.
Akan tetapi Goenawan tetap berkelit dan membela diri. Seperti dia menanggapi Dzulkifli Hasan, yang bertanya apakah dia membaca secara lengkap cuitan dia. Kemudian Goenawan juga menimpali bahwa cuitan dia berisi Amien Rais Terima 600 juta, tetapi belum tentu membuktikan dia Korupsi. Dia juga mengomentari bahwa foto yang dia crop, bagi Goenawan Mohamad menunjukkan Amien Rais sedang dalam kondisi prihatin. Sehingga Goenawan Mohamad menimpali kenapa ada yang tersinggung? Berburuk sangka namanya. Mungkin maksudnya dia berharap supaya masyarakat tidak berburuk sangka kepadanya bahwa cuitan itu dimaksudkan untuk menjatuhkan Amien Rais.
Akan tetapi saat ini yang jelas di media sosial maupun grup whatsapp dan yang lain lain banyak bersliweran kata kata yang menohok amien rais. Biasanya yang mereka mengumandangkan kata toleransi, NKRI dan lainnya beringas menorehkan tulisan yang mendiskreditkan bahkan penghinaan yang melewati batas.
Selanjutnya dengan kisah cuitan Boni Hargens, seorang relawan yang akhirnya diangkat menjadi Komisaris Antara, mengomentari Makruf Amin, dimana cuitan itu adalah foto pernikahan Makruf Amin dengan Wury EH. Selepas cuitan dimaksud ternyata ada persamaan efek antara cuitan Boni Hargens dengan cuitan Goenawan Mohamad. Yaitu sama sama memicu kontroversi, akan tetapi ada juga perbedaannya. Dalam hal ini perbedaan yang didapati adalah Boni Hargens kemudian menghapus cuitannya dan mengatakan bahwa tulisannya adalah kesalahan teknis, sedangkan Goenawan bersikeras bahwa cuitannya adalah cuitan untuk praduga tak bersalah amien rais.
Saya pribadi agak heran dengan orang orang terkenal ini. Entahlah apa memang cuitan dari Goenawan Mohamad merupakan keikhlasan dari hati dia mendukung amien rais untuk tegak atau sekedar satir dukungan akan tetapi dimaksudkan menjatuhkan, tidak ada yang tahu. Akan tetapi masyarakat tahu betapa geram Hanum rais dengan mengatakan bahwa Goenawan dengan tanpa izin meng crop foto tersebut dan menambahkan kata
FITNAHMU ABADI BUNG, UMURMU TIDAK.
Entahlah saya setuju tidak dengan fitnah abadi. Saya kira selesainya dunia nanti kalo itu fitnah, akan juga hilang. Sedangkan umur tidak abadi? Saya setuju dengan pendapat ini. Ya biar disimak oleh Hanum, lebih tahan lama mana antara yang dia anggap fitnah dengan umur orang yang dia maksud.
Bagaimana dengan cuitan Boni? ternyata banyak yang menyayangkan dan mem bully Boni dengan penyerangan dia kepada pribadi Makruf amin. Dan dari kalangan yang berpikiran model Boni pun sampai turut berkomentar tidak elok menyerang pribadi seseorang apalagi itu adalah pernikahan yang sah dan tidak melanggar hukum. Dia mengunggah Foto lama pernikahan Makruf Amin dengan disertai tulisan "Kami ucapkan selamat kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan semoga kedua mempelai berbahagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin Yra. Dari tulisan Boni ini anda melihat ada kesalahan dalam komentar? Ini adalah ucapan selamat.
Walaupun sama sama cuitan mengomentari orang yang ada unsur nama Amin (amien rais dan Makruf amin), Saya pribadi bingung untuk menentukan apakah ada persamaan atau perbedaan terkait dua ciutan diatas. Kalau anda melihat, apakah ada persamaan dalam cuitan dari kedua orang yang dikenal berpihak ke salah satu pihak tersebut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H