Lihat ke Halaman Asli

guntursamra

Abdi Masyarakat

Aku Menyebutnya Malam

Diperbarui: 15 September 2020   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : idntimes.com

Aku menyebutnya malam. Saat matahari tak lagi mampu merawat senja. Lalu keningmu dipenuhi kegelapan, satu-satunya cahaya tanpa warna.

Tak perlu kita berdebat mengapa ada cahaya tanpa warna. Bukankah hening tak selamanya diam. Seperti aku, gemuruh tapi sepi.

Siang dan malam sama-sama terang, sama-sama gelap. Ia hanyalah pergantian, sebuah keharusan yang tak bisa terbantahkan. Tempatnya manusia mempelajari diri, bahwa tak ada yang kekal dan abadi.

Lalu, mengapa ada terang dan gelap diciptakan, tanyamu. 

Sebenarnya ia terang sekaligus gelap. Itulah keterbatasan. Bukti ketidaksempurnaan dan kekurangan. 

Aku menyebutnya malam. Kala cahaya terang berubah menjadi cahaya gelap.

Sinjai, 15 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline