Ada lebaran di wajahmu. Kala kudengar untaian-untaian takbir yang bertebaran di langit hari ini. Kulihat ribuan bahkan jutaan titik-titik haru jatuh menggenang di kepala hambaMu.
Ada lebaran di matamu. Tentang keinginan memeluk dan dipeluk, oleh dekapan hangat lelaki penuh peluh yang dipanggil ayah, yang dimulutnya penuh petuah-petuah keselamatan dan ditangannya menggenggam titian menuju nirwana.
Ada lebaran di hatimu. Pada kerinduan yang nyaris beku, untuk bersimpuh di atas kaki-kaki perempuan yang disebut ibu, yang di jari-jarinya memancar kedamaian dan ditelapaknya bersemayam surga Firdaus.
Ada lebaran hari ini. Tak meriah dan tak biasa. Tapi aku yakin, mataMu tak pernah buta melihat kami, yang menggemakan takbir meskipun dari bibir yang diam lagi kelu.
Sinjai 25 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H