Lihat ke Halaman Asli

guntursamra

Abdi Masyarakat

Puisi | Pada Gerimis yang Memintas Satu-satu, Sisa Hujan Sore Tadi

Diperbarui: 17 Mei 2020   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : hot.detik.com

Bocah-bocah di kolong jembatan. Menggamit sepi menyandera bulan. Diraihnya gerimis yang memintas satu-satu, sisa hujan sore tadi. Lalu dijatuhkannya di sudut hatinya yang pengap, pada sesak yang selalu sepihak.

Sambil berebutan polusi knalpot kendaraan yang lalu lalang tiada henti. Diajaknya malam mengelus perutnya yang sejak kemarin belum bertemu nasi. Ada lapar di situ.

Tapi, siapa yang perduli ?. Bukankah kepedulian hanya buat mereka yang namanya ditulis mengantri pada lembaran-lembaran kertas yang kadang bohong.

Bocah-bocah saling menatap diam. Matanya berembun. Pada hatinya yang basah dia merintih, "Ibu, seandainya bisa memilih, aku juga tak ingin lahir seperti ini"

Tapi, siapa yang perduli ?

Pada gerimis yang memintas satu-satu, sisa hujan sore tadi, dia berbisik.

Sinjai, 16 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline