Katamu, aku adalah luka yang selalu hadir mengingatkan masa lalu. Memaknai kehidupan dari sisi yang tak pernah kau sukai karenaku. Kemudian kita berjalan bersama, meskipun dijalan yang bercabang.
Menurutmu, aku tak lebih dari sebuah kecemasan setiap kali dirimu menatap masa depan. Menjalani putaran waktu yang tak pernah ingin kau lewati denganku. Lalu kita melangkah bersama, walaupun di arah yang berlawanan.
Andaikan suatu hari nanti, waktu yang mempertemukan itu memisahkan kita, mungkin aku adalah kenangan terindah masa lalumu sekaligus kebahagiaan masa depanmu.
Sinjai, 11 April 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI