Matahari kota Sinjai, salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan belumlah menampakkan sinarnya, jarum jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi. Ibu Samra, begitu panggilannya, telah bersiap di atas motor matiknya menuju pasar sentral yang tak jauh dari rumahnya, tak lupa helm hijaunya yang selalu setia menemani kesibukannya telah bertengger manis di atas kepalanya.
Hampir setiap hari, ibu dua orang anak ini melakukan pekerjaan itu. Ini sudah menjadi rutinitas kesehariannya. Membeli bahan-bahan masakan yang dibutuhkan, seperti ikan, sayur, tempe dan sebagainya diusahakan sepagi mungkin. Selain alasan kesegaran bahan, persoalan harga juga ikut menjadi pertimbangannya, sebab biasanya harga bahan untuk masakannya lebih murah dibandingkan siang hari karena masih dibeli melalui sumbernya.
Berwiraswasta lewat jualan makanan jadi dengan menu khas rumahan, telah tiga tahun dia geluti. Dengan menggaet ibu tercintanya sebagai juru masak, jadilah usaha ini sebagai salah satu pilihan kuliner masyarakat di kotanya.
Memanfaatkan halaman rumah milik ibunya yang luasnya tak seberapa, ibu Samra terus berjuang mengembangkan pilihan hidupnya ini. Meskipun pada awalnya, menjadi pengusaha bukanlah cita-citanya. Kematian ayahnya empat tahun lalu yang memotivasi dirinya untuk terus melanjutkan hidup, sebab dengan kematian itu, ibu Samra yang merupakan anak tertua harus membantu ibunya menghidupi empat orang adiknya. Meskipun suaminya seorang PNS, akan tetapi penghasilan sebagai pegawai rendahan tidak bisa selalu diharapkan.
Melalui usaha yang diberi nama "Mama Anda" inilah, yang menempa dirinya mengerti makna hidup sebenarnya, sekaligus menjadi wadah menebar kebaikan.
Bersama tiga orang karyawannya, ibu Samra selaku owner sangat sibuk mempersiapkan wajah baru"Mama Anda" dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H. Mulai dari memperbaharui beberapa peralatan dapur yang sudah termakan usia, mendandani meja dan kursi dengan nuansa Ramadhan, sampai dengan memikirkan beberapa menu pilihan buka puasa bagi pelanggang setianya.
Sebab menurutnya, selain menu itu harus memanjakan lidah konsumen, hal yang sangat dijaga selain rasa dan kebersihan adalah menu itu tidak boleh keluar dari tema usahanya, yaitu "menu khas rumahan", karena melalui brand ini, usaha makanan jadinya tetap eksis hingga hari ini.
Selain beberapa persiapan khusus yang telah dan akan dilakukan, hal yang tak pernah luput dari perhatian ibu Samra seperti Ramadhan-ramadhan sebelumnya, adalah menyiapkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ketiga orang karyawannya, meskipun istilah karyawan tidak pernah ia sepakati. Baginya, karyawan yang telah membantu membesarkan nama "Mama Anda" bukan lagi sekedar karyawan, tapi lebih dari itu sudah seperti keluarganya sendiri.
Ikatan kekeluargaan antara ibu Samra dengan karyawannya sangat jelas terlihat dari senda gurau yang selalu mereka lakukan. Keakraban ini diakuinya tidak terjadi begitu saja. Menurutnya, usaha "Mama Anda" adalah jalan dari Allah SWT untuk lebih dekat padaNya, dengan cara peka dengan persoalan karyawannya, bukan sekedar mengejar keuntungan semata.