Lihat ke Halaman Asli

Mereka Selalu Memikirkan yang Terbaik

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tulisan ini adalah merupakan bagian kedua dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul They are not your investment.

Kalau pada bagian pertama saya tujukan buat sesama ortu, maka pada bagian kedua ini saya tujukan khusus bagi anak2/adik2, yang mungkin pernah mengalami perdebatan, perselisihan atau bahkan keributan dengan ortu kalian.

Saya mencoba membagikan pengalaman atas beberapa prinsip dasar dalam kaitan hubungan ortu dengan anak yang mungkin belum kalian mengerti, hingga nanti suatu ketika kalian sudah memiliki keluarga dan anak2 sendiri.

Pada saat ini mungkin sulit bagi kalian memahami kok ortu saya cerewet banget, kok tidak percayaan banget, kok kuno banget, kok nanyaaaa melulu, kok… kok … dan kok lainnya.

Saya tidak bermaksud membela para ortu yang menurut kalian mungkin menjengkelkan, kuno dan serba curigaan itu, tetapi saya akan mencoba membahasnya secara logika. Karena saya yakin kalian semua adalah anak2 pinter yang bisa diajak berlogika :).

Prinsip dasar pertama adalah semua orang tua yang “waras” menginginkan yang terbaik buat putra putrinya. SEMUA, kecuali yang tidak waras. Saya perlu tekankan hal ini karena ada juga sih yang merupakan perkecualian, dan kita tidak sedang membahas hal itu.

Saya tidak pernah bertemu dengan orang tua yang tidak khawatir akan kesejahteraan anak2nya, yang cuek terhadap pendidikan anak2nya, yang tidak peduli dengan kesehatan anak2nya. Semua “mbingungi” jika anaknya sakit, tidak memperoleh nilai baik di sekolah, tidak dapat pacar, tidak dapat pekerjaan yang baik dlsb.

Pernahkah melihat atau mendengar ortu yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang jelek. Saya kira tidak, malah saya lebih banyak melihat ortu yang menyisihkan tabungan satu2nya untuk membayar biaya sekolah anak2nya.

Pernah tidak mengalami ortu kalian menyisihkan bagian paling enak dari makanan yang akan dimakannya bagi kalian, padahal kalian juga tahu ortu kalian suka bagian itu? Pernah tidak mengalami ortu kalian pontang panting mencarikan kebutuhan kalian melebihi kebutuhannya sendiri?

Mungkin kalian tidak sadar betapa berita yang menurut kalian tidak ada artinya seperti misalnya kalian telat makan, kehujanan, telat masuk kelas, lagi jalan sendirian, lagi males, lagi gak bisa konsentrasi belajar dll membuat dag dig dug hati ortu kalian.

Mungkin kalian berpikiran ortu kalian terlalu berlebihan, terlalu khawatiran, terlalu possessive, but that is all the parents do.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline