Lihat ke Halaman Asli

KPK Kembali Digoyang

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14220949821840070537

[caption id="attachment_393024" align="aligncenter" width="300" caption="Gedung KPK (doc. tempo.co)"][/caption]

Penegakan dan penegak hukum dinegeri bagai bagian infotainment. Mondar-mandir di Tivi tiada henti. Berita perseteruan lembaga besar KPK dan Polri bagai adu domba politik masa kolonial. Teringat saat guru PSPB (Pendidikan Sejarah dan Perjuangan Bangsa) bercerita bagaimana pangeran Dipoegoro dikalahkan gara-gara politik adu domba kompeni.

Apa persamaan dengan kasus KPK dan Polri bisa jadi menjadi bagian materi sejarah anak cucu kita kelak saat belajar sejarah atau materi demokrasi dan hukum. Cerita yang tertulis dibuku materi pelajaran jika kakek-kekeknya pernah mengalami perseteruan atas nama individu atau lembaga.

Pemberitaan tentang penangkapan Bambang Widjojanto (BW) menjadikan perseteruan terasa klimak kembali. Orang awam akan sulit menilai kebenaran apa yang akan dipertontonkan kecuali persetruan dua lembaga dimana saat Budi Gunawan (BG) ditetapkan sebagai tersangka, kemudian gayung bersambut Polri mencari titik celah kelemahan KPK.

Melalui Bareskrim babak baru penegakan hukum dinegeri ini gempar saat isu pertama melalui salah satu stasiun televisi swasta menayangkan wawancara dengan Johan Budi berkaitan penangkapan BG. Yang saat itu pula Johan Budi membantah kebenaran berita tentang penangkapan BW melalui keterang Plt Kapolri.

Awalnya berita ini nampaknya tidak mudah ditebak karena ternyata fakta yang terjadi adalah kebalikannya. Saat itu pula publik memiliki pendapat sendiri dimana pada akhirnya pendapat dan opini publik penangkapan BW sangat "menguntungkan" KPK.

[caption id="attachment_393023" align="aligncenter" width="300" caption="Adnan Pandu Parja (doc.vivanews.com)"]

1422094864771140085

[/caption]

Dukungan masif diberbagai media sosial terhadap KPK menjadi angin segar jika KPK ditopang oleh banyak dimasyarakat yang cinta terhadap KPK dan membenci korupsi. Acara bersih-bersih pelaku korupsi KPK tentu tidak disenangi oleh para tersangka atau orang yang dibidik bahkan yang telah dijebloskan KPK.

Perang melawan korupsi memang bukan pekerjaan mudah. Setelah berbagai kasus kriminalisasi KPK periode sebelumnya sebenarnya telah menjadi isyarat jika musuh KPK tdaklah sedikit. Paling menarik adalah penahanan BW oleh Bareskrim Polri yang ditangkap saat mengantar anaknya sekolah.

Kembali saya mengacak-acak berita mengenai kasus BW yang berlebel tersangka karena kasusnya sebagai pengacara mengenai sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, tiba-tiba saya menemukan berita baru mengenai kasus kejahatan 2006 yang menimpa Wakil Ketua PK Adnan Pandu Praja.

Setelah Abraham Samad diserang dan BW  berstatus tersangka kini Adnan harus berurusan dengan kasus hukum denagn kasus yang terjadi tahun 2006. Berita mengenai Adnan Pandu bisa dibaca di http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/01/24/nio19j-adnan-pandu-praja-dilaporkan-atas-kasus-tahun-2006

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline