Lihat ke Halaman Asli

Kritiss !! Warisan Dunia(World Heritage) dari Maluku Utara Bakal Dijual

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bekas Jalur Perdagangan kuno di temukan setelah di temukanya batu giok milik Dinasti Ming (pemberontak petani dari tiongkok) di Desa Weda Kabupaten Halmahera Tengah provinsi Maluku Utara beberapa waktu lalu oleh warga

Info ini saya dapat 4 hari lalu . saat berpapasan dengan warga sofifi di pelabuhan sofifi ibukota provinsi Maluku Utara .Salah warga tersbut adalah pak hengky orang kedua yang sekarang memegang batu giok tersebut . kata pak hengky ini di temukan oleh slah satu warga weda (tidak di sebutkan namanya) saat melakukan penggalian tiang tower di weda belum lama ini kira-kira 4 hari lalu “ itu Dia datang ke sofifi terus dia kasi tunju pe kita kong suru kita kasih arti ni depe tulisan yang ada di batu giok itu dan sekarang bolong saya kase arti karna ini tulisan kuno mandarin Kanji ( tulisan raja-raja”) dan juga dia tawarkan pe kita 1juta . dalam Indonesia :Dia datang ke sofifi terus berang tersebut di tunjukan ke saya dan suru saya artikan tulisan yang ada di batu giok namun sekarang belum saya artikan karna ini tulisan kuno mandarin kanji dan dia tawarkan ke saya 1juta.

[caption id="attachment_134918" align="aligncenter" width="300" caption="Saya photo"][/caption]

Nah setelah di jelaskan oleh ko Hengky warga sofifi maka saya meminta untuk memotret batu giok tersebut setelah itu saya melakukan penelusuran lewat google dan ensiklopedia dengan kata kunci "batu giok peninggalan raja cina berbentuk belati,bertulisan kanji & berlogo naga . setelah berhasil menemukan gambar,bentuk,tulisan,logo & diameter yang sama saya pun mencoba mencocokan dengan batu giok yang di temukan warga weda . dan ternyata tulisan yang ada di batu giok tersebut dapat di artikan (Dinasti Ming, Panjang Umur, Jayalah Selalu, tahun 1482 M) .

[caption id="attachment_134922" align="aligncenter" width="300" caption="saya photo "][/caption]

Setelah penelusuran lebih jauh dari ensiklopedi peta dagang kerajaan cina . saya menemukan bahwa weda (Kab.Halteng) merupakan jalur Jalan Kuno Perbelanjaan Dinasti Ming .dan batu giok tersebut menurut catatan ensiklopedi/catatan sumber google dengan kata kunci benda peninggalan dinasti ming adalah merupakan barang warisan dunia dari tiongkok sekali lagi warisan dunia .selain mencocokan dari goggle dan ensiklopedi ,. Belum juga puas dengan hasil yang saya dapatkan maka saya bercerita langsung dari akar rumput yakni warga weda nona Cina marga “Alting” kami salah satu keturunan cina mulai dari leluhur kami yang datang berdagang di Halmahera,kalau tidaksalah dari Tiongkok mereka datang melalui jalur dagang cina selatan dan akhirnya sampai ke weda sini .

[caption id="attachment_134924" align="aligncenter" width="300" caption="Saya Photo"][/caption]

Dugaan Weda Kabupaten Halmahera Tengah sebagai kota yang pernah di singgahi oleh raja cina Dinasti Ming (pemberontak petani) selain karna di temukannya peninggalan warisan dunia juga sangat kuat dengan adanya orang weda keturunan cina yang di sebutkan Nona Cina marga “Alting” . Namun saya merasa prihatin dari dinas terkait dalam hal ini dinas pariwisata & kebudayaan Kabupaten Halmahera tengah atau Balai purbakala & arkeolog Maluku utara tidak berbuat apa-apa atau cepat tanggap mengenai informasi ini dari beberapa sesepuh . Karna batu giok peninggalan ini,jika tidak cepat di amankan maka habislah sudah warisan Dunia dari Tiongkok yang berada di Weda Kab.Halmahera tengah dan dijual oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab  .Maka Instansi terkait harus cepat ambil langkah . kalau tidak tunggulah kerugian yang di dapatkan oleh daerah setempat . karna benda ini adalah WARISAN DUNIA (World Heritage). akhirnya SEJARAH baru dari WEDA akan Segera Di publikasikan  Mengingat pada 2012 nanti Ajang Internasional Sail Indonesia Di Mororai maka PEMERINTAH HARUS CEPAT AMBIL LANGKAH !!..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline