DeBirokratisasi
Sudah lama kami diskusi tentang DeBirokratisasi ini di warung-warung kopi , sambil makan Apang dan seruput kopi. Kadang kalau diskusi berlarut larut , kita lanjut makan Songkolo.
Waktu Jokowi naik sebagai presiden , saya bayangkan DeBirokratisasi itu akan langsung di aksi. Seperti kiprah nya waktu jadi Walikota dan Gubernur DKI. Sidak ke kantor - kantor bawahan nya , dan "copot" kalau ada pejabat dikantor itu yang dianggap tidak melayani baik masyarakat. Pangkas prosedur yang bertele - tele di kantor jajarannya..
Ternyata selama hampir 5 tahun , masa jabatan nya , Jokowi tidak pernah lakukan itu. Paling jauh , di level menteri menteri di kabinet nya saja , yang Jokowi main copot.
Mungkin ,Jokowi masih berpikir dua kali sebelum masuk ke ranah lebih dalam di birokrasi. Mestinya itu tugas menteri untuk memperbaiki sistem birokrasi yang salah. Jokowi lalu memilih kerja ,kerja ,kerja. Terutama sektor infrastruktur. Mungkin itu dianggap jalan terbaik ,supaya pembangunan berjalan dulu. Alhamdulillah , pembangunan infrastruktur berjalan baik , tepat fungsi , tepat kualitas dan tepat anggaran.
Tepat ,setelah Pasangan Jokowi dan Kyai Makruf Amin di tetapkan sebagai pemenang pilpres oleh KPU , Jokowi mulai merubah visi kerja di 5 tahun kedepan. Salah satunya yang selalu di ucapkan dengan kegeraman amat sangat , adalah dengan DeBirokratisasi ,karena betapa kecewa nya dengan sistem birokrasi yang sangat lambat.
Kata Jokowi ,sekarang lagi susun sistem baru birokrasi yang lebih cepat , lebih melayani ,lebih efisien dan lebih efektif.
Selama 5 tahun ini, Jokowi tidak serta merta langsung menindak ,tapi lebih memetakan ,semua masalah di sistem birokrasi yang perlu di perbaiki.
Bocoran yang di sampaikan Jokowi ,adalah pejabat ,dari eselon 1 hingga eselon jauh lebih rendah , bisa langsung di copot ,tanpa bertele - tele proses nya.
Tentunya ,kalau sudah dianggap terbukti melanggar aturan . Aturan baru birokrasi yang akan baru dikeluarkan. Ini mungkin akan mengawali era baru, seorang ASN adalah pegawai biasa semata. Kerja bagus dapat hadiah. Kerja kurang cakap ,dapat hukuman.
Menteri , Dirjen , Kepala daerah, pejabat eselon bisa di copot kapan saja oleh Presiden dan jajarannya. Proses yang terlalu panjang di pangkas. Wuih ...ngeri ngeri sedap ...ayolah semua berubah para ASN yang mulia ...segera kerja kerja kerja ...fokus kerja dan berpikir untuk kemajuan negara dan bangsa. Jangan lagi ancaman Jokowi ini dianggap candaan.
Tidak sabar menunggu sistem formula baru untuk " DeBirokratisasi " di umumkan dan di jalankan. Dan apakah efektif membasmi oknum ASN yang hobi kerja lambat dan hobi banget korup.
Sambil ngopi , kutatap hp buatan China ku. Siapa tahu ada panggilan dari nomor tidak dikenal tapi kode nomor Istana