Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Mahananto

Ordinary people with extraordinary loves

Pentingnya Slogan Kampanye yang Tepat dari Para Capres?

Diperbarui: 10 Februari 2019   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokpri

Sekitar tahun 1928 setelah Hitler keluar dari penjara karena protes kepada penguasa Jerman saat itu, kerap menyelipkan kalimat akan "Make Germany Great Again"  di pidato atau tulisan perjuangan nya. Kalimat itu menjadi slogan atau tagline bagi dia sebagai tokoh politik dan partainya.

Mendengar dan membaca slogan Hitler, para elite penguasa Jerman saat itu tertawa sinis dan anggap itu guyonan belaka. Maklum Hitler bertubuh kecil dengan wajah tampak lucu.

Tapi postur kecil, tergantikan dengan kemampuan pidato yang berapi-api, selalu serius, lantang, dan penuh semangat. 

Hitler lalu mulai kerap bermain proganda, serang kelompok minoritas dan elite penguasa. Hitler juga nyatakan anti sosialis dan komunis yang lagi ngetrend di dunia saat itu. 

Perjuangan keras Hitler  ternyata berhasil. Rakyat Jerman yang mayoritas tidak puas dengan kondisi hidupnya  yang itu-itu saja, mulai menjadi pengikutnya yang setia.  

Tak lama, Hitler menjadi pemimpin partai paling berkuasa saat itu. Lalu menjadi pemimpin bangsa Jerman.  

Cuma Jerman tidak di bawa Hitler  menuju ke arah kebaikan negara dan rakyat Jerman saja. Tapi membawa Jerman menjadi penguasa dunia dan itu gagal total. 

Setelah sebelumnya, rakyat Jerman mengelu-elukan Hitler sebagai pemimpin yang hebat yang akan memb awa Jerman menjadi adil makmur sejahtera,  ternyata rakyat nya menjadi sangat menderita saat itu.

Sekitar tahun 1990, seorang pria yang berwajah baby face , cerdas , berpostur tinggi dan termasuk pengusaha sangat sukses saat itu , di tawari oleh suatu partai menjadi kandidat Presiden Amerika.  Si Pria itu menolak dan merasa belum waktunya masuk politik. Maklum saat itu Amerika sibuk perang dengan Irak.

Sejarah lalu mencatat , di 2016 , sang pria flamboyan itu, Donald Trump, juga konon, pengoleksi buku karangan Hitler "Mein Kampf", menjadi kandidat presiden Amerika dari partai Republik  melawan Hillary Clinton yang mewakili partai Demokrat. Partai Demokrat adalah partai yang petahana di pemerintahan sebelumnya.

Memakai slogan kampanye " Make America Great Again " ,yang mirip slogan ala Hitler ,  lalu menyerang kelompok - kelompok yang dianggap sebagai  biang kerok ekonomi AS menurun tajam dibanding negara maju lain. Seperti negara adidaya baru China yang jadi sasaran perang ekonomi didalam janji kampanyenya .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline