Kedua pemimpin beda generasi ini akhirnya bertemu. Yang sebelumnya berseteru lisan dan saling gertak. Hamburkan ludah yang dunia nyaris celaka. Hampir saja dunia dilanda perang nuklir. Perang yang membuat dunia kiamat.
Entah ini keberhasilan diukir oleh siapa. Ini keberhasilan besar dari diplomasi. Dalam upaya bertujuan mencegah peperangan. Fakta di media seluruh dunia , mereka ketemuan , jabat tangan dan saling senyum.
Saat salami Trump , Kim Jong un seraya berkata , "Pertemuan ini laksana film fiksi ". Trump tertawa berderai kegirangan dan merasa menang. Menang atas pendapat para oposisi , para haters. Lambat laun , dunia melihat Trump yang sebenarnya.
Salah satu sensasinya adalah , Protes nya akan anggaran Amerika untuk beayai operasional PBB. Dan hasilnya dunia masih penuh peperangan dan korban berjatuhan. Terutama korbannya anak anak harapan bangsa dan orang tua tak berdaya. Kalau dunia bisa di selesaikan dan di damaikan oleh Trump seorang, apalah arti PBB. Amerika punya segala galanya. Uang , pengaruh dan militer dan tehnologi terhebat didunia.
And the Peace Nobel goes to " white house "?? .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H