Sudah sekitar sebulan , saya memperhatikan gigi gigi saya lebih intens. Di usia yang sudah tidak muda lagi , ternyata alam lebih kuat dari fisik kita yang apa adanya. Apalagi pola kehidupan ceroboh seperti yang saya anut.
Saya ingat sudah sekitar 10 tahun lalu waktu masih domisili di Surabaya , saya ke dokter gigi untuk cek , cabut gigi dan pembersihan plak dan karang gigi. Saat itu , saya sudah nyerah ke rasa sakit dan memutuskan harus ke dokter gigi yang ruangan nya sangat seram dan tegang .
Sama seperti yang saya rasakan sekarang , rasa tidak nyaman di gigi dan bau tidak sedap kerap muncul dari muncul sudah pada tahap stadium akhir.
Saya sebenarnya punya kartu BPJS aktif . Yang tiap bulan , saya bangga dan rajin bayar iurannya. Tapi kali ini , untuk momen penting dan sakral ini saya memutuskan mencari dokter gigi praktek biasa. Meski harus bayar , tidak apalah. Yang penting kaki saya ringan melangkah ke ruangan dokter gigi .
Setelah keliling sekitar rumah di sekitaran jalan Dangko ,Makassar . Saya memutuskan singgah di dokter gigi bernama Dokter Steven. Dari nama nya yang ramah dan familiar , saya berharap dokter nya di dalam juga sama dalam dugaan saya.
Tempat praktek yang berupa ruko kecil dan pintu kaca . Saya langsung masuk ,karena ada papan tertulis OPEN. Di dalam sudah ada anak muda lelaki . Mempersilakan saya masuk dan tunggu sebentar. Ternyata saya pasien pertama . Mungkin karena saat itu masih sore.
Tidak sampai bermenit menit ria, saya dipanggil masuk. Olalala ..ternyata si dokter gigi seorang anak muda lelaki yang murah senyum. Maklum giginya putih berbaris rapi. Mungkin itu marketing paling jitu. Dokter gigi yang giginya bagus. Sudah terbukti.
Dokter nya juga ramah dan tidak banyak cincong. Saya di persilakan duduk di kursi periksa dokter gigi. Sebelumnya memang saya minta di scalling aja. Nggak usah yang lain.
Dengan cekatan si dokter mulai aksi membersihkan gigi gigi saya yang jadi sarang plak dan karang gigi. Menurut dokter itu sarang bakteri . Makanya bau mulut tidak sedap akrab di mulut saya. Alat nya khusus . Berbunyi seperti bor. Dan paralel , sang asisten nya memegang slang kecil didalam mulut saya. Mungkin fungsi sebagai penghisap. Karena alat bor nya juga menyalurkan air disamping ngebor karang gigi dan plak.
Cukup lama mulut saya menganga dan menahan napas . Menurut dokter , saya pasien cukup parah dengan penuh karang gigi dan plak . Makanya ada beberapa gigi goyang dan meradang . Ini adalah sumber sakit yang saya derita selama ini.
Alhamdulillah ..setelah hampir 40 menit , kelar sudah aksi scalling oleh dokter. Saya masih diajak ngobrol santai . Padahal diluar ada pasien menunggu. Dokter berpesan , untuk tularkan , manfaat scalling ke Anggita keluarga dan tetangga. Yup ...aman dok. Pengalaman saya guru terbaik. Tiap 6 bulan paling lama ,kita harus scalling.